Mohon tunggu...
Devita
Devita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional di UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kerja Sama Bilateral: Hubungan Diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan

4 Desember 2023   15:07 Diperbarui: 4 Desember 2023   15:08 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BPMI Setpres/Laily Rachev 

Indonesia dan Korea Selatan telah menjalin hubungan diplomatik sejak 30 Maret 1973, tepatnya 50 tahun yang lalu. Hubungan diplomatik antara kedua negara ini dapat tercipta karena adanya kesamaan visi dan nilai-nilai, serta keinginan untuk untuk berkontribusi pada komunitas internasional sebagai negara middle-powers. Adanya hubungan diplomatik ini telah menciptakan stabilitas regional serta perkembangan ekonomi yang signifikan di kedua negara. Diawali dengan kerja sama ekonomi, hubungan diplomatik kedua negara ini kemudian terus berkembang hingga mencakup berbagai aspek, seperti politik, ekonomi, keamanan dan budaya.

Indonesia dan Korea Selatan telah memilki strategic partnership sejak 2006, yang memungkinkan kedua negara untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral dan bekerja sama lebih erat dalam bidang politik, ekonomi, keamanan, dan berbagai bidang lainnya. Indonesia juga menjadi satu-satunya negara yang memiliki special strategic partnership dengan Korea Selatan. Kemudian pada tahun 2017, Indonesia dan Korea Selatan sepakat untuk meningkatkan status strategic partnership mereka dengan fokus pada percepatan sektor industri Indonesia. (Presiden RI, Jokowi).

Melalui strategic partnership ini, kerja sama ekonomi Indonesia dan Korea Selatan kemudian menjadi fokus kunci dalam hubungan diplomatik kedua negara ini, sehingga Indonesia dan Korea Selatan saling mendukung dalam mencapai kesepakatan dan kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan pembangunan ekonomi. Salah satu perjanjian Indonesia dan Korea Selatan terkait dengan sektor perdagangan adalah Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) yang merupakan perjanjian perdagangan bebas bilateral antara Indonesia dengan Korea Selatan. Perjanjian ini mencakup sektor perdagangan barang, jasa, investasi, kerja sama ekonomi, hukum, serta kelembagaan. Perjanjian ini telah dilaksanakan secara resmi pada 1 Januari 2023. Dilaksanakannya perjanjian IK-CEPA ini diharapkan dapat meningkatkan arus perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan, serta menarik investor dari Korea Selatan dengan menjadikan Indonesia sebagai production hub untuk memasuki pasar regional dan global (Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto).

Kemudian, Indonesia dan Korea Selatan juga telah melakukan kerja sama dalam bidang teknologi dan industri yang mencakup berbagai sektor, seperti transfer teknologi, investasi, serta kolaborasi dalam riset dan pengembangan teknologi. Untuk mempererat kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan, Kementerian Perindustrian kemudian menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Korea National Ppuri Industry Center (KPIC) dalam bidang pengembangan sumber daya manusia, perluasan potensi, dan akses pasar, serta memperluas investasi dan perdagangan Indonesia dan Korea Selatan. Melalui penandatanganan MoU dengan KPIC ini dinilai menjadi salah satu langkah penting dalam memperkuat kerja sama kedua negara dan mendorong pertukaran pengetahuan di sektor industri.

Dalam bidang keamanan, Indonesia dan Korea Selatan termasuk memiki hubungan yang sangat erat. Hubungan antara kedua negara ini mencakup aspek dialog, kerja sama militer, serta dalam pertukaran informasi. Kemudian, menteri Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan Jeon Jei-guk menyatakan bahwa Indonesia merupakan mitra terbaik bagi Korea Selatan. Melalui kerja sama ini, Indonesia dan Korea Selatan telah menjalin berbagai program kerja sama seperti pembangunan Kapal Selam, Pesawat T50, Pesawat Tempur KFX/IFX, serta kerja sama lainnya di bidang industri pertahanan. Menteri DAPA Korea Selatan juga berharap, Indonesia dan Korea Selatan terus saling memperkuat dan mendukung dengan prinsip saling menguntungkan, sehingga Indonesia dan Korea Selatan dapat menjadi negara terdepan di kancah internasional. Indonesia juga melihat Korea Selatan sebagai contoh karena keberhasilannya dalam memajukan industri pertahanan dan keamanan, serta dalam teknologi peralatan militer.

Indonesia dan Korea Selatan juga memiliki hubungan kerja sama yang sangat erat dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Kerja sama antara kedua negara ini mencakup sejumlah inisiatif untuk memperdalam pemahaman antara kedua negara. Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA) kemudian melaksanakan proyek pendidikan tinggi pertama Indonesia di IPB University. Selain itu, Indonesia dan Korea Selatan juga telah melakukan program pertukaran pelajar, yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara kedua negara dan meningkatkan adanya pertukaran budaya antara kedua negara. Kemudian pada tahun 2023 dalam rangka merayakan 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan, KJRI Los Angeles berkolaborasi dengan Pusat Kebudayaan Korea di Los Angeles dan menghadirkan pertunjukan budaya. Dimana dalam pertunjukkan budaya tersebut, menjadi ajang bagi Indonesia dan Korea Selatan untuk mempromosikan budaya kedua negara melalui kolaborasi seni musik di hadapan perwakilan WNI dan komunitas Korea yang berada di Los Angeles dan sekitarnya. Diharapkan melalui pertunjukkan budaya tersebut akan memperkuat hubungan kedua negara dan berdampak positif dalam kerja sama di berbagai bidang (Konsul Jenderal Korea, Kim Youngman)

Untuk menjaga dan memperkuat hubungan bilateral, maka selama bertahun-tahun sering diadakakan kunjungan tingkat tinggi antara kedua negara ini. Seperti kunjungan kenegaraan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol ke Istana Merdeka pada 8 September 2023. Dimana pada kunjungan resmi tersebut, Presiden Korea Selatan menyampaikan dukungannya kepada Indonesia untuk mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045”. Kemudian dalam kunjungan resmi ini juga, Presiden Jokowi dan Presiden Yoon Suk Yeol menyampaikan komitmennya untuk menjaga dan memperkuat hubungan bilateral (Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi).

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan dapat terjalin karena adanya kesamaan dalam visi, nilai-nilai, dan tujuan. Adanya kerja sama yang dilakukan kedua negara ini memberikan dampak positif yang signifikan pada kedua negara. Dimana dampak-dampak tersebut melibatkan berbagai aspek dan bidang dalam kehidupan masyarakat, seperti dalam bidang politik, ekonomi dan kerja sama di bidang-bidang tertentu. Dengan demikian, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan tidak hanya berdampak pada hubungan bilateral saja, tetapi juga memiliki dampak yang luas pada berbagai aspek kehidupan dan pembangunan di kedua negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun