Mohon tunggu...
Sony Yunior Erlangga
Sony Yunior Erlangga Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Doktoral

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menyelami Keberagaman Pendidikan di Negara Belanda, Australia dan Taiwan

30 Desember 2024   10:45 Diperbarui: 30 Desember 2024   11:00 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyelami Keberagaman Pendidikan di Negara Belanda, Australia Dan Taiwan

Rindah Permatasari, M.Pd

Dimas Fachrudin, M.Pd

Prof. Dr. rer. Nat. Sajidan, M.Si

S3 Pendidikan IPA
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Di tengah dinamika dunia yang terus berubah, pendidikan menjadi salah satu fondasi terpenting untuk membentuk karakter dan kecerdasan generasi masa depan. Menyelami Keberagaman Pendidikan di Belanda, Australia, dan Taiwan menawarkan kesempatan untuk mengeksplorasi bagaimana sistem kurikulum di masing-masing negara mencerminkan nilai-nilai sosial, budaya, dan ekonomi yang unik dari negara tersebut. Belanda, dengan fokus pada pendidikan inklusif dan inovatif, Australia yang mengedepankan pembelajaran berbasis pengalaman, serta Taiwan yang mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan, semuanya memberikan perspektif yang berbeda namun saling melengkapi. Melalui penelusuran ini, kita tidak hanya akan memahami bagaimana setiap negara mendidik generasi masa depan, tetapi juga bagaimana keberagaman ini dapat saling menginspirasi dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik.

Sistem pendidikan di Belanda dikenal dengan pendekatan yang inovatif dan berorientasi pada siswa. Pendidikan dasar berlangsung selama delapan tahun (kelas 1 sampai kelas 8) dilanjutkan dengan ujian nasional untuk menentukan siswa dapat melanjutkan ke sekolah menengah  VMBO, HAVO, atau VWO. Sekolah menengah berlangsung antara empat hingga enam tahun, tergantung pada jenis program yang diambil, seperti VMBO (sekolah kejuruan), HAVO (Sekolah menengah umum), atau VWO (Sekolah khusus untuk akademisi). Setelah itu, siswa dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi, yang terdiri dari universitas riset dan universitas ilmu terapan, dengan program sarjana biasanya memakan waktu tiga hingga empat tahun dan program master satu hingga tiga tahun. Metode pembelajaran di Belanda sangat interaktif dan berbasis masalah, mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif, serta bekerja dalam tim. Siswa yang telah Lulusan sering kali memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga mereka dapat dengan mudah beradaptasi dan mendapatkan pekerjaan di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.

Sistem pendidikan di Australia Selatan memiliki struktur yang terorganisir dengan baik, dimulai dari pendidikan dasar yang berlangsung selama tujuh tahun, diikuti oleh pendidikan menengah yang berlangsung selama lima tahun. Pendidikan menengah dibagi menjadi dua tahap: tahap pertama (kelas 8-10) dan tahap kedua (kelas 11-12), di mana siswa dapat memilih jalur akademis atau kejuruan sesuai minat dan bakat mereka Metode pembelajaran di Australia Selatan cenderung berfokus pada pendekatan berbasis proyek dan kolaboratif, yang mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar dan mengembangkan keterampilan kritis serta kreatif. Lulusan dari sistem pendidikan ini memiliki peluang kerja yang baik, terutama di sektor-sektor seperti kesehatan, teknologi informasi, dan pendidikan, karena mereka dilengkapi dengan keterampilan praktis dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan industri

Sistem pendidikan di Taiwan dikenal dengan struktur yang ketat dan berorientasi pada akademik, dimulai dari pendidikan dasar yang berlangsung selama enam tahun, diikuti oleh pendidikan menengah yang terdiri dari tiga tahun di sekolah menengah pertama dan tiga tahun di sekolah menengah atas atau kejuruan. Pendidikan tinggi di Taiwan menawarkan berbagai program sarjana yang biasanya berlangsung selama empat tahun, diikuti oleh program pascasarjana yang dapat memakan waktu dua hingga tiga tahun. Metode pembelajaran di Taiwan sering kali menggabungkan pendekatan dengan inovasi, termasuk penggunaan teknologi dalam kelas dan pembelajaran berbasis proyek, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kritis dan kreatif siswa. Lulusan dari sistem pendidikan ini umumnya memiliki peluang kerja yang baik, terutama di sektor teknologi, manufaktur, dan pendidikan, karena mereka dilengkapi dengan pengetahuan yang relevan dan keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh industri. Untuk lebih memahami konsep kurikulum dari ketiga negara ini, maka kami merangkum perbedaan sistem pendidikan di Belanda, Australia Selatan, dan Taiwan:

Data pribadi
Data pribadi

Mempelajari kurikulum dari berbagai negara memberikan banyak manfaat bagi kita untuk memperluas wawasan tentang pengajaran efektif dan memahami bagaimana sistem pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan global, serta mengadopsi praktik terbaik yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita sendiri. Harapan lainnya kita dapat mendorong generasi muda untuk menjadi lebih kritis dan kreatif dalam belajar, serta lebih siap menghadapi tantangan di dunia yang semakin kompleks. Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan kita, belajar dari pengalaman negara lain, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan inovasi bagi generasi masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun