Mohon tunggu...
Sony Yunior Erlangga
Sony Yunior Erlangga Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Doktoral

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Patil Lele: Permainan Traditional sebagai Media Pembelajaran Sains yang Terpadu

27 Desember 2024   22:16 Diperbarui: 27 Desember 2024   22:12 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://radarjogja.jawapos.com/jogja/654700338/kenalkan-benthik-latih-saraf-psikomotorik-anak-rangkaian-perayaan-warisan-budaya-takbenda-oleh-disbud#g

Penulis

Sony Yunior Erlangga, M.Pd

Prof. Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Si.

S3 Pendidikan IPA, Universitas Sebelas Maret

Pendahuluan

Indonesia, dengan kekayaan budaya dan tradisinya, memiliki banyak permainan tradisional yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai edukasi yang mendalam. Salah satu permainan tradisional yang menarik dan penuh dengan potensi pembelajaran adalah patil lele. Permainan ini, meskipun sederhana, melibatkan serangkaian aktivitas fisik yang membutuhkan ketangkasan, strategi, dan koordinasi tubuh yang baik. Patil lele dimainkan dengan menggunakan dua tongkat kayu, satu lebih panjang yang digunakan untuk memukul tongkat yang lebih pendek agar dapat terlempar ke udara. Walaupun tampak sepele, permainan ini menyimpan banyak fenomena ilmiah yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran interdisipliner, menghubungkan berbagai konsep dalam ilmu pengetahuan, khususnya fisika, kimia, dan biologi.

Dengan pendekatan keterpaduan ilmu sains ala model Fogarty, kita dapat melihat bagaimana permainan tradisional ini dapat berfungsi sebagai alat pembelajaran yang menghubungkan teori-teori yang diajarkan di sekolah dengan realitas kehidupan sehari-hari. Melalui analisis terhadap elemen-elemen permainan patil lele, kita tidak hanya mengenal konsep-konsep fisika yang berhubungan dengan gerakan dan gaya, tetapi juga mempelajari reaksi kimia yang terjadi dalam pelapukan kayu dan interaksi biologi yang terjadi di dalam ekosistem. Pendekatan ini membuka peluang bagi siswa untuk memahami sains secara lebih holistik, melihat keterkaitan antar disiplin ilmu, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.

Urgensi pendekatan ini sangat besar, terutama dalam menghadapi tantangan pendidikan yang mengharuskan kita untuk mengajarkan sains secara kontekstual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Permainan tradisional seperti patil lele menjadi media yang sangat efektif untuk mengajarkan sains dengan cara yang menyenangkan, mendorong eksplorasi aktif, serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana berbagai fenomena alam saling terhubung. Dengan demikian, patil lele bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga sebuah sarana untuk menggali dan menerapkan konsep-konsep ilmiah yang dapat memperkaya pembelajaran di luar ruang kelas.

Tinjauan Fisika: Menyelami Dinamika Gerak

Permainan patil lele adalah contoh nyata penerapan hukum-hukum fisika. Ketika tongkat kecil dipukul menggunakan tongkat besar, berbagai prinsip fisika dapat ditemukan, seperti hukum Newton, energi kinetik, momentum, dan gerak parabola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun