Penulis:
Dr. Meti Indrowati, S.Si., M.Si
Sony Yunior Erlangga, M.Pd
Rindah Permatasari, M.Pd
Ella Izatin Nada, M.Pd
Program Doktor Pendidikan IPA Universitas Sebelas Maret
Nanoteknologi dalam Pertanian: Inovasi Hijau untuk Pertanian Efisien dan Berkelanjutan dalam Menghadapi Tantangan Pangan Global
Kebutuhan akan teknologi inovatif dalam pertanian semakin meningkat seiring dengan bertambahnya populasi dunia, terbatasnya lahan pertanian, serta dampak perubahan iklim yang memengaruhi ekosistem.
 Sektor pertanian memiliki tantangan besar untuk meningkatkan hasil pangan dengan cara yang efisien dan ramah lingkungan. Salah satu teknologi yang mulai banyak diterapkan dan diyakini mampu menjawab kebutuhan ini adalah nanoteknologi.
Nanoteknologi, teknologi yang bekerja pada skala nanometer (1-100 nm), memungkinkan manipulasi material hingga pada tingkat atom dan molekul untuk menghasilkan manfaat baru. Dalam sektor pertanian, nanoteknologi memberikan peluang besar untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan, baik dari sisi produksi, manajemen, hingga distribusi hasil pertanian.Â
Dengan aplikasi nanoteknologi yang terus berkembang, petani dapat meningkatkan hasil panen, mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, dan sekaligus menjaga lingkungan. Berikut adalah pemaparan detail tentang penerapan nanoteknologi dalam pertanian beserta manfaat, tantangan, serta prospeknya di masa depan.
1. Pupuk Nano: Nutrisi Terkontrol untuk Pertumbuhan Tanaman yang Optimal
Pupuk konvensional sering kali diserap tanaman dengan efisiensi rendah karena berbagai faktor lingkungan, sehingga banyak pupuk terbuang dan mencemari tanah maupun perairan. Pupuk nano hadir untuk mengatasi masalah ini dengan partikel nano yang memungkinkan distribusi nutrisi lebih terarah dan pengikatan nutrisi dalam tanaman.Â