Mohon tunggu...
Fahrani maulidina
Fahrani maulidina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Strategi Manajemen dan Komunikasi Krisis PT Blue Bird: Menghadapi Tantangan di Era Disrupsi Transportasi

13 Januari 2025   18:43 Diperbarui: 13 Januari 2025   19:09 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Wikipedia.Com

Pendahuluan

PT Blue Bird Tbk, sebagai salah satu perusahaan transportasi terkemuka di Indonesia, telah lama menjadi simbol kepercayaan dan profesionalisme dalam industri taksi. Didirikan pada tahun 1972, Blue Bird berhasil memposisikan diri sebagai pelopor layanan transportasi darat dengan mengedepankan keamanan, kenyamanan, dan kualitas pelayanan. Namun, seperti halnya perusahaan besar lainnya, Blue Bird tidak luput dari tantangan berupa krisis yang dapat mengancam keberlanjutan bisnis serta kepercayaan masyarakat terhadap brand mereka. Salah satu elemen krusial dalam menghadapi tantangan ini adalah penerapan manajemen dan komunikasi krisis yang efektif.

Dalam era disrupsi teknologi, perusahaan di berbagai sektor menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah transportasi, di mana kehadiran aplikasi berbasis teknologi seperti Gojek dan Grab telah mengubah pola konsumsi masyarakat secara signifikan. Hal ini memunculkan tekanan yang tidak hanya berkaitan dengan persaingan pasar, tetapi juga pada kebutuhan untuk bertransformasi agar tetap relevan. Di tengah situasi tersebut, PT Blue Bird sebagai salah satu perusahaan transportasi terbesar di Indonesia menghadapi tantangan besar untuk menjaga posisinya di industri sekaligus menjawab ekspektasi pelanggan yang semakin dinamis.

Tahun 2016 menjadi salah satu periode krusial bagi PT Blue Bird, ketika demonstrasi besar-besaran oleh pengemudi taksi konvensional terjadi. Demonstrasi ini tidak hanya menimbulkan gangguan operasional tetapi juga merusak citra industri taksi konvensional, termasuk Blue Bird, di mata publik. Krisis ini menggarisbawahi pentingnya manajemen krisis yang efektif dan strategi komunikasi yang tepat guna memitigasi dampak negatif terhadap reputasi perusahaan. Dalam konteks ini, PT Blue Bird menghadapi dilema besar: bagaimana tetap relevan di era digital sambil mempertahankan identitasnya sebagai perusahaan transportasi konvensional yang andal.

Salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam studi ini adalah bagaimana PT Blue Bird mampu mengelola krisis dengan tetap berfokus pada inovasi. Transformasi digital yang dilakukan melalui peluncuran aplikasi My Blue Bird menjadi salah satu langkah awal perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan pasar. Langkah ini juga mencerminkan bahwa inovasi teknologi tidak hanya menjadi pilihan, tetapi juga keharusan bagi perusahaan yang ingin bertahan dalam era persaingan berbasis teknologi.

Selain itu, penting untuk mencatat bahwa keberhasilan manajemen krisis tidak hanya bergantung pada respons cepat perusahaan, tetapi juga pada komunikasi yang efektif dengan para pemangku kepentingan. Dalam hal ini, PT Blue Bird menunjukkan komitmennya untuk memperbaiki hubungan dengan pelanggan melalui kampanye komunikasi yang transparan. Perusahaan menggunakan berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial, untuk memberikan informasi terkini kepada pelanggan dan mengatasi keluhan secara langsung.

Pendekatan manajemen dan komunikasi krisis yang dilakukan PT Blue Bird menggarisbawahi pentingnya adaptasi organisasi di tengah perubahan lingkungan bisnis. Adaptasi tersebut mencakup pengembangan sumber daya manusia, investasi pada teknologi, dan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan. Melalui transformasi ini, Blue Bird tidak hanya berhasil keluar dari krisis tetapi juga membangun pondasi yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan masa depan.

Penelitian ini berupaya untuk memberikan analisis mendalam tentang langkah-langkah yang diambil PT Blue Bird dalam menghadapi krisis tersebut. Dengan menyoroti strategi manajemen krisis dan transformasi digital perusahaan, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan bagi perusahaan lain yang mungkin menghadapi tantangan serupa.

Manajemen krisis merupakan disiplin yang berfokus pada identifikasi, perencanaan, dan respons terhadap berbagai ancaman yang dapat memengaruhi keberlangsungan organisasi. Dalam konteks bisnis modern, krisis dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti pergeseran teknologi, tekanan kompetitif, insiden operasional, hingga respons negatif publik. Bagi PT Blue Bird, tantangan besar muncul pada era digital ketika kompetisi dari layanan transportasi berbasis aplikasi seperti Gojek dan Grab mulai mengubah peta industri transportasi. Perubahan ini tidak hanya menekan pasar tradisional, tetapi juga memicu krisis persepsi publik terhadap layanan taksi konvensional.

Di era disruptif ini, perusahaan seperti Blue Bird dihadapkan pada kebutuhan untuk lebih adaptif dan responsif terhadap ekspektasi konsumen yang terus berkembang. Krisis yang dialami Blue Bird tidak hanya bersifat operasional, tetapi juga melibatkan dimensi reputasi, citra perusahaan, serta kepercayaan pelanggan. Oleh karena itu, strategi manajemen dan komunikasi krisis menjadi semakin relevan untuk memastikan perusahaan dapat mempertahankan posisi kompetitif sekaligus menjaga hubungan baik dengan para pemangku kepentingan.

Salah satu contoh krisis besar yang dihadapi oleh Blue Bird adalah demonstrasi besar-besaran para pengemudi taksi konvensional pada tahun 2016. Demonstrasi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap keberadaan layanan transportasi berbasis aplikasi yang dianggap merugikan pengemudi taksi tradisional. Insiden ini menciptakan dampak negatif bagi citra Blue Bird, terutama karena beberapa aksi demonstrasi diwarnai dengan kekerasan dan mengganggu aktivitas masyarakat. Dalam situasi ini, manajemen krisis yang efektif sangat dibutuhkan untuk memitigasi dampak buruk terhadap reputasi perusahaan serta menjaga kepercayaan konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun