Mohon tunggu...
Sony Trisula
Sony Trisula Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

berharap indonesia lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Selamat Datang Kemandirian

1 November 2013   15:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:43 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tak terasa ternyata sudah bertahun tahun mengantungkan hidup pada orang tua, setelah sekolah selama 12 tahun dan kulia 4 tahun, ini saatnya memasuki fase selanjutnya dalam hidup. Fase kemandirian, begitu saya menyebutnya. Masa di mana tanggung jawab kita sebagai manusia berada sepenuhnya di pundak kita. Karena pada fase ini tidak ada lagi uang jajan dari ortu, tidak ada lagi ilmu yang akan kita serap dari dosen atau guru kita, mungkin juga berkurangnnya wejangan dari orang tua. (mungkin sedikit berbeda dengan mereka yang ingin memperpanjang fase anak manjanya, hahaha)

Mungkin ada yang jauh jauh hari sudah menyiapkan diri untuk memasuki fase ini, namun tetap saja awal fase ini terasa menarik. Karena bagaimanapun rasanya pasti berbeda, antara belajar dengan menghadapi realitas secara utuh. mungkin juga akan ada kegugupan dalam diri kita, karena pada fase ini mungkin akan banyak berkurang waktu kita untuk bersenang senang dengan teman kita, waktu untuk mengikuti acara tv favorit kita, dan mungkin waktu untuk berduan dengan pasangan kita, untuk bekerja tentunya.

Namun inilah hidup, mau tidak mau hal ini harus kita hadapi. Tinggal kita pilih, belajar untuk memasuki fase kemandirian itu atau memperpanjang fase anak manja kita dengan jadi penganguran mungkin atau jadi anak pengacara (penganguran banyak acara) yang kemana mana menghabiskan waktu degan uang orang tua.

Untuk yang memilih belajar menjalani fase ini, selamat menikmati dunia baru, suasana baru, dan pengalaman baru tentunya. Dan jika kau mulai berfikir kenapa hidupmu jadi tidak lebih bahagia, maka pahamilah bahwa hidup sendiri juga mengarah pada kedukaan (kematian).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun