Mohon tunggu...
Sony Sugiharto
Sony Sugiharto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teman Bermain

Menceritakan aktivitas bermain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bermain di Sekolah Luar Biasa

4 Oktober 2023   14:47 Diperbarui: 4 Oktober 2023   16:06 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi kegiatan/Dok pribadi

 

   Sejatinya manusia yang ada di bumi terlahir dengan sebaik-baiknya (QS: At-Tin: 4), Ditambah satu sisi lain sebagai mahkluk Tuhan selebih-lebihnya tidak ada yang sempurna, melainkan terdapat kekurangan yang tentu dimiliki, sebab kesempurnaan hanya milik Tuhan, Allah SWT. Artinya semua manusia setara di sisi-Nya yang membedakan hanya ketaqwaan terhadap Tuhannya. Terlepas dari itu dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama. Begitu juga bagi seseorang yang berkebutuhan khusus dengan segala keistimewaannya.

   Manusia selain menjalankan perintah dan menjauhi larangan, selama hidup tentu memiliki kebutuhan seperti makan dan minum. Selain itu pemenuhan ekonomi, kesehatan, hingga pendidikan juga menjadi faktor penting guna membekali hidup selama di dunia. Tidak terkecuali bagi orang-orang istimewa seperti temen-temen yang ada di instansi pendidikan, yaitu Sekolah Luar Biasa Negeri Ungaran. Anak atau siswa di sekolah tersebut mendapatkan perlakuan pendidikan yang baik.

   Banyak sekali kegiatan atau pembelajaran yang diberikan di sekolah sebagai bentuk bekal yang diterima dan dalam mengisi masa tumbuhnya yang tentu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak. Kegiatan selain pembelajaran di kelas, olahraga, kegiatan pramuka yang dalam salah satu kesempatan diisi dengan kegiatan bermain permainan tradisional dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat FIK UNNES. Kegiatan yang dikonsep dalam Penerapan Nilai-Nilai Keolahragaan Melalui Permainan Tradisional Pada Siswa Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Luar Biasa Negeri Ungaran.

Foto bersama/Dok pribadi
Foto bersama/Dok pribadi

   Kegiatan yang diusung oleh Ms. Santi (Dosen FIK UNNES) bersama tim pengabdiannya, dan dibersamai mahasiswa PJSD FIK UNNES sebagai fasilitator itu, berlangsung dengan maksud memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk bermain permainan tradisional yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa yang harapannya dapat memberikan manfaat kaitannya penerapan nilai-nilai keolahragaan seperti sportif, kerjasama, sikap sosial, dan nilai-nilai lainnya yang baik dalam atau untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

    Banyak permainan tradisional yang difasilitasi dengan penggunaan telah disesuaikan dengan kebutuhan dan dalam pelaksanaannya diikuti dengan antusias oleh siswa.  Permainan-permainan yang ada contohnya seperti bakiak/trompah panjang siswa dapat belajar karakter kerjasama, kesolidan, dan keselarasan  selama bermain. Bermain Sreng yang dikompetisikan mengajarkan untuk bersikap sportif, bersungguh-sungguh, dan semangat, dan permainan lain yang pada umumnya mengajarkan kemampuan dalam berinteraksi sosial secara umum. Kegiatan bermain tersebut dilaksanakan dilapangan sekolah mulai dari pagi hingga menjelang siang bulan Agustus kemarin. Siswa terbilang sangat antusias selama bermain dan berusaha untuk mencoba setiap permainan yang ada. Bentuk antusias dari siswa tersebut secara tidak langsung mununjukkan perasaan senang selama bermain, sehingga kesempatan yang ada menjadi kesan yang berarti dan manfaatnya dapat diterima secara melekat. Selesai bermain apreasiasi disampaikan dengan tulus berkat kesempatan bermain yang didapatkan sehingga memberikan kebahagiaan tersendiri bagi para fasilitator.

    Seperti yang disampaikan oleh salah seorang guru SLBN Ungaran bahwa, "kegiatan bermain permainan tradisional akan menjadi referensi khususnya bagi guru-guru dalam memberikan pembelajaran menarik/edukatif terkhusus dalam pembelajaran pendidikan jasmani". Harapannya dengan bermaian permainan tradisional sekalipun dalam taraf pengenalan siswa mulai menyukai jenis-jenis permainan yang ada. Dengan berawal dari tahu, kemudian menyukai/mencintai permainan tersebut, hingga pada akhirnya akan menjadi kebiasaan yang dilakukan dan dengan begitu secara tidak langsung penerapan nilai-nilai keolahragaan tersebut semakin matang. Begitu juga bagi guru maupun tim pengabdian sebagai pihak pengajar akan semakin menambah wawasan, kreativitas, dan pola pengajaran yang lebih baik lagi.

   Anak istimewa dibersamai oleh orang-orang istimewa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun