Hakim mengatakan sikap Rachel dkk yang terus terang mengakui perbuatannya dan tidak berbelit-belit saat diperiksa itu menjadi hal meringankan Rachel dkk. Rachel juga dinilai sopan serta, saat pulang dari AS, hasil tes COVID Rachel menunjukkan negatif. Mari memberi warna tebal (bold), huruf miring (italic) dan garis bawah (underline) pada kata Sopan.
Itu yang pertama, lalu yang kedua adalah kooperatif. Dengan dalih kooperatif, rombongan mobil mewah yang mengambil foto dijalan tol Andara tidak ditilang. Konteksnya sama dan Kepolisian setempat berdalih dengan alasan yang buat kita tertawa dan menari-nari diatas negara yang mengaut keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari dua permasalahan diatas, apa pelajaran sosial yang bisa kita maknai? Ternyata di Indonesia, ada dua syarat bebas dari hukuman yaitu sopan dan kooperatif. Fakta ini kemudian seolah ingin membuktikan bahwa Kalau Anda Sopan Kami Segan.
Yang selanjutnya timbul adalah sebuah tanda besar. Apakah cukup dengan sopan dan kooperatif orang bisa bebas dari sanksi dan denda? Lalu apakah  keputusan tersebut bisa juga berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia? Jika sudah begini mohon Pak Joko dijawab, waktu dan tempat dipersilahkan, "Dikesempatan yang berbahagia ini saya ingin mengatakan, sabarrrrrr!!!!!!".
Nah disinilah letak permasalahan bangsa kita. Kadangkala dinamika dunia penegakkan hukum dinegara +62 benar-benar belum objektif tetapi masih ada yang mengarah ke subjektifnya. Saat sebuah kasus besar terjadi, dan masyarakat banyak menantikan keadilan, kita malah disuguhkan sebuah putusan yang terbilang cukup sulit untuk dimengerti.
Kasus Rachel Vennya misalnya, doi sudah jelas terbukti menyuap dan kabur dari karantina. Sanksinya yang ia terima boleh dibilang sangat ringan dan boleh dikata itu seperti bukan hukuman. Â Pada titik ini publik dibuat kecewa dengan putusan pengadilan.
Disaat orang lain dipaksa untuk duduk diam dirumah karena pandemi, sekelompok selebgram malah liburan keluar negeri. Lalu pulang, menabrak aturan karena merasa punya uang dan jaringan untuk membuat segalanya mudah. Menurut saya, wajar bila masyarakat  geram dengan ketimpangan yang terjadi.
Konteksnya sama dengan para penunggang mobil mewah yang baru-baru ini viral. Saya terlalu yakin bila para orang berduit ini pasti tahu aturan. Mereka jelas dan terbukti bersalah, tapi karena kooperatif meraka malah  dibebaskan dari hukuman. Orang kemudian menyimpulkan, apakah karena mereka itu lingkarannya Sultan lalu yang terjadi mereka jadi kebal sama hukuman?
Sopan dan kooperatif bisa kita terjemahkan sebagai logika logis yang digunakan oleh para penegak aturan kita yang bekerja dijalan maupun didalam ruangan. Sudah sepatutnya kita juga mengapresiasi kerja-kerja mereka yang sudah membuat publik bangga. Tidak menunggu waktu lama, sopan dan kooperatif mungkin akan memiliki saudara baru atau kalimat turunan lainnya. Misalnya khilaf, baik hati dan rajin menabung.
Lalu kembali keaktivitas saya yang awalnya ingin mencarai bahan lawakan buat tertawa. Seusai membaca keterangan dari berita diatas, saya sampai pada kesimpulan bahwa ini adalah sebuah lawakkan dipagi hari. Layak dan patut untuk kita tertawai....Â
Walau terlambat untuk ketawa, saya tetap tertawa terbahak-bahak menertawakan peristiwa ajaib dinegara ini. Hahah lucu juga yah kita, ternyata hanya bermodal sopan dan kooperatif, sanksi bisa diringankan sekaligus dihilangkan. Oh begitu yah cara maiinnnya...