"Â Betrand Peto, gue tahu tapi gue nggak kenal, makanya waktu ada videonya viral nyium-nyiumin Sarwendah yang ada dibenak gue ya Suudzon. Karena gue cuma tahu tapi gue nggak kenal, ini anak sang*an amat. Kurang ajar manfaatin momen, karena gue nggak tahu makanya sok tau. Mungkin kalau gue kenal bisa jadi faktanya berbeda, bisa jadi Betrand yang dimanfaatin sama Ruben," ungkap Ruben Ridwan.
" Mungkin disaat kita men-judge dia, 'Ih sang*an banget sih'. Disaat yang sama, Ruben nonton videonya ketawa, 'Ciumin tuh istri gua, abis ini cium gua haha. Gak mau? gua geprek lu," tambah Ridwan kemudian.
Penonton didalam ruangan yang mendengar Remin tentu dibuat tertawa terbahak-bahak. Bila anda menontonnya secara langsung pun anda akan ikut tersenyum lebar sampai-sampai utang dirumah bisa anda lupakan. Namun tidak dengan orang yang menjadi bahan roasting Remin, dalam hal ini Ruben Onsu sekeluarga.
Ruben sangat sanksi dan keberatan bila ia ataupun keluarganya dijadikan bahan lelucon. Apalagi remin diketahui tidak meminta izin terlebih dahulu kepada Ruben bila ia menjadikannya bahan untuk roasting. Akibatnya, Ruben marah besar dan menimpali Remin dengan pernyataan sebagai berikut :
"Hai mas yang terhormat, di sini saya perkenalkan diri dulu sebelumya saya yang bernama Ruben Onsu orangtua dari anak yang di video mas sebut, maaf sebelumnya saya kurang nyaman dengan adanya video ini yang anda jadikan bahan roasting, silahkan jawab pertanyaan saya. Dan mas yang terhormat, kalau Anda punya anak atau keponakan Anda pasti akan tahu bagaimana mentalnya jika melihat video ini dan ini sangat menganggu tumbuh kembang anak. Tapi saya hanya meluruskan saja, dengan video ini yang tersebar, kita sama-sama orang yang bekerja di industri hiburan dan Anda juga tahu kalau perasaan saya, jika istri dan anak saya menjadi bahan ejekan,"Â tulis Ruben dalam keterangan video yang diunggahnya seperti dikutip dalam Kompas.com, Selasa (9/2/2021).
Roasting sesungguhnya lumrah terjadi dipanggung standup komedi. Sudah sering kita melihat komika yang menggunakan teknik ini seperti pada contoh diatas, Kiki Saputri. Namun sebelum roasting digunakan, sang pengguna harus meminta izin terlebih dahulu kepada orang yang akan ia roasting.
Sang komika harus membuka pintu izin kepada yang ia akan roasting. Misalnya hal-hal apa yang boleh dan tidak boleh ia roasting. Pada titik ini, tercipta kesepakatan antar komika dan orang yang akan diroasting bahwa materi yang akan komika sampaikan telah mendapat persetujuan diantara kedua belah pihak. Dan ini yang tidak terjadi pada sengketa antara Ruben dan Remin.Â
Menyentuh ranah privat seseorang tentu akan sangat berbahaya bila dijadikan bahan candaan. Implikasi yang diberikan kepada sang objek roasting akan memberikan efek psikis secara langsung. Bayangkan saja bila teman-teman sekolah Peto, anak dari Ruben yang dijadikan bahan roasting, malah menjadikan bahan komika Remin ini sebagai bahan bullyan disekolah. Tentu hal ini akan membuka gerbang masalah bagi sang anak disekolah nantinya. Hal ini seharusnya bisa menjadi catatan kepada para komika dan calon-calon komika.
Sesungguhnya bahan untuk dijadikan materi stand up sangat banyak. Sebab begitu banyak hal dinegeri ini yang perlu diketawai, mulai dari isu pemerintahan, sosial, maupun hal-hal konyol lainnya. Jangan hanya karena kekurangan materi, kehidupan pribadi orang-orang malah jadi objek panggung semata. Tentu ini sangat berbeda dengan tujuan dari standup comedy itu sendiri.
Jokes seharusnya menghibur bukan menghina apalagi sampai menjatuhkan. Saran saya, bila Remin masih ingin karirnya panjang didunia hiburan, segeralah tunjukkan Itikad baik kepada Ruben Onsu dan koleganya. Kesempatan ini jangan sampai dilewatkan, sebab bila kasus ini dinaikkan ke pihak yang berwajib, maka urusan akan semakin panjang.Â
Tabik.