Kartu Prakerja adah bantuan biaya pelatihan bagi masyarakat Indonesia yang ingin memiliki atau meningkatkan keterampilannya. Sasaran utama dari program ini ialah para pencari kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja yang membutuhkan kompetensi.
Realisasi progaram Kartu Prakerja yang digulirkan oleh pemerintah pusat saat ini menuai banyak kontroversi. Sejumlah kalangan mulai dari Sarikat Buruh, Anggota DPR hingga civil society pun kompak bersuara bahwa Kartu Prakerja tidak akan memberikan dampak positif kepada para pekerja.
Selain itu, banyak pihak menilai bahwa pemerintah hanya mempertebal kantong sejumlah perusahaan aplikasi digital dengan melakukan kontrak kerja sama pelatihan. CEO Ruang Guru Belva Devara yang juga mantan Stafsus milenial Presiden Jokowi adalah orang yang paling disorot tajam tentang adanya dugaan bagi-bagi proyek orang disekitar lingkaran istana.
Fadli Zon. Menurutnya, program Kartu Prakerja bukanlah bantuan yang paling dibutuhkan saat ini oleh para pekerja.
Salah satu anggota DPR yang mengkritik tajam realiasasi dari program andalan pak Jokowi ini adalah
Ada baiknya bila anggaran program Kartu Prakerja sebaiknya dialihfungsikan menjadi BLT, karea lebih terasa manfaat dan kegunaannya dimasa pandemi seperti ini. Anggaran yang digunakan untuk program ini memang sangat besar, yakni mencapai Rp 5,6 Triliun. Â
Dalam laman twiternya, Fadli Zon mengungkapkan 4 alasan mengapa kartu prakerja sebaiknya dihentikan dan diganti dengan program yang lebih realistis, yakni seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau program sejenis yang lain. Berikut 4 point kritik Fadli Zon terhadap Kartu Prakerja
Pertama, "Program ini tidak relevan mengatasi dampak covid-19 serta tidak menjawab krisis yang tengah dihadapi".
Wabah covid-19 yang dihadapi saat ini memang berhasil membuat banyak perusahaan harus tutup untuk sementara waktu. Akibatnya banyak karywan dan buruh yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja tersebut. Mereka yang terkena korban PHK ini seharusnya perlu diberi bantuan yang lebih mereka butuhkan.
Yang mereka butuhkan pastilah bantuan sembako sebagai sarana untuk bertahan hidup sehari-hari. Saat ini mereka tidak bekerja, lalu mau dapat uang dari mana untuk mencukupi kebutha tersebut?Â
Nah masalah ini bisa diselesaikan dengan memberikan bantuan sembako dalam bentuk barang, atau bantuan uang yang dapat diambil secara berangsur-angsur dibank-bank pemerintah.
Jika memberikan mereka pelatihan online tanpa menyelesaikan pandemi covid ini rasa-rasanya tidak mungkin. Toh ketika diberikan pelatihan, mereka akan bekerja dimana?