Mohon tunggu...
SONY JEREMIA
SONY JEREMIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Melihat Memahami dan Menulis adalah jalan yang saya pilih agar orang lain mengerti apa yang saya pikirkan melalui tulisan saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sishankamrata dalam Upaya Menjaga Kedaulatan NKRI dan Melindungi Laut Natuna dari Klaim Sepihak China

31 Mei 2024   18:57 Diperbarui: 31 Mei 2024   19:16 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Patroli China di laut Natuna Sumber photo: M. Risyhal Hidayat (2020)

Kapal TNI AL yang sedang berpatroli di kawasan Laut Natuna (Achmad Richad, 2021)
Kapal TNI AL yang sedang berpatroli di kawasan Laut Natuna (Achmad Richad, 2021)

Selain itu upaya pengamanan dan patroli baik dari TNI Angkatan Laut dan Bakamla perlu ditingkatkan. Bukan hanya didaerah ini, tetapi diseluruh wilayah NKRI. Penambahan jumlah unit kapal yang berpatroli dan alutsista yang dilakukan di Kawasan ini menunjukkan bahwasanya Indonesia tetap menjaga daerah kekuasaannya. 

Peningkatan sarana dan prasarana pertahanan harus dilakukakan dalam upaya mendukung upaya mempertahankan wilayah kedaulatan. Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah peningkatan jumlah pangkalan udara dan pangkalan laut beserta Alusista dan personal yang ahli didalamnya. Peningkatkan kualiatas alutsista seperti memperbesar kualiatas kapal patroli dari yang kapal patroli kecil ke skala besar juga berpengaruh dalam peningkatan upaya pertahanan.

Selain peningkatan Angakatan bersenjata yang kita miliki, peran ketegasan pemerintah dalam mengambil sikap terhadap kerjasama di Laut Natuna perlu ditekankan. Pemerintah harus dengan menolak seluruh ajakan kerjasama di Laut Natuna, karena apabila dilaksanakan kerjasama dengan China maka seolah olah kita akan mengakui keberadaaan dan hak China atas wilayah perairan tersebut.

Tetapi tidak hanya TNI dan pemerintah yang perlu melayangkan usaha dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI ini. Seluruh masyarakat berperan penting dalam upaya penanganan masalah ini. Mulai dari para nelayan yang harus semakin gigih untuk berlayar dan menangkap ikan di wilayah perairan Natuna. 

Tindakan ini akan menunjukkan bahwa kita memiliki eksistensi dan memberdayakan wilayah perairan kita. Sektor pertambangan juga harus tetap kita laksanakan untuk menunjukkan kita tidak berpengaruh terhadap gencatan dan protes yang dilaksanakan oleh China. Dan bagi seluruh masyarakat Indonesia kita harus terus bersama-sama bersuara dan mengawal permasalahan ini dengan terus belajar dan memperkuat diri kita sesuai bidang dan profesi yang kita kuasai.

Memang negara kita adalah negara yang cinta akan perdamaian, tetapi bukan berarti kita menjadi tidak awas terhadap kedaulatan negara kita. Diplomasi akan terus dilayangkan mengenai pengakuan terhadap perairan Natuna adalah Zona Ekonomi Eklusif Indonesia. Tetapi kita harus tetap menanamkan semangat bela negara bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Memang benar sekarang China belum melaksanakan gencatan senjata dan hanya melaksanakan protes dan patroli, tetapi kita tidak tahu sewaktu-waktu akan menyerang. Oleh sebab itu, kita tidak boleh lengah dan terus mempersiapkan diri. Jangan berpangku tangan seluruh rakyat Indonesia harus siap sedia apabila Ibu Pertiwi sudah memanggil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun