Mohon tunggu...
Sony Heiho
Sony Heiho Mohon Tunggu... wiraswasta -

Memori otak sangat sensitif, tersandung sedikit bikin lupa. Maka, saya tuangkan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketetapan Diri Fatinistic ?! (Fatin SL)

14 Juni 2013   03:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:03 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“Gaya berpakaian seseorang adalah cerminan daripada kepribadiannya”. Sebuah ungkapan yang masih bisa dijamin akan ke-relevan-nya di era sekarang. Seseorang yang sedang berafirmasi didepan sebuah cermin akan sangat terlihat jujur, jika dilakukan saat mandi. Karena saat seseorang mandi, ia akan terlepas dari semua gengsi dan ego yang menempel pada dirinya ketika ia memakai seragam kebesaran ditempat ia membangun karir atau bekerja. Tidak ada seseorang yang mandi tanpa melepas semua anyaman benang yang menjadi penutup auratnya. Pasti dalam kondisi telanjang bulat. Ini mengingatkan saat pertama kali seseorang itu dilahirkan ke dunia ini tanpa sehelai benang yang menempel pada tubuhnya. Sekaligus alarm untuk menyadari kelebihan dan kekurangan seseorang dari segi fisik, sikap, kemampuan dan sebagainya.

Maka dibulat dan digenapkan saja...

Belum ada yang paham secara pasti kapan saat-saat bersejarah itu terukir. Sejarah nasional dan mungkin akan menjadi sejarah internasional. Tanpa diminta dan diharapkan, sebuah ‘ekosistem’ baru terbentuk hanya karena suatu ‘individu’ baru. ‘Fatin bersama Fatinistic nya’. Tanpa harus ada yang dikorbankan dari salah satunya. ‘Fatin bersama Fatinistic nya’ lebih kurang telah menjadi satu kesatuan selama enam bulan. Satu usia, yang boleh dibilang sebagai usia prematur. Belum matang namun sudah hijau, ranum dan menghembuskan aroma harum nan segar. Ini menjadi pertanda ‘Fatin dan Fatinistic nya’ akan masuk kedalam salah satu sejarah fanbase unik diantara Iwan Fals-OI (Orang Indonesia) dan Slank Band-Slankers.

Berupa gambaran sederhana yang bisa dimaknai salah satu diantara keduanya. ‘Fatin bersama Fatinistic nya’. Ini Nyata. !!! Karakter suara sebagai talentanya, jilbab sebagai identitasnya, dan kesederhanaan sebagai sikapnya dapat dipahami dengan saja bergumul dengan Fatinistic nya. Pun kebalikannya. Ini Tidak Rekayasa. !!! Cekatan dan hati-hati sebagai tindakannya, lugas dan tegas sebagai penyampaiannya, dan ramah perasa sebagai tanggapannya, dapat dipahami dengan hanya mengenal Fatin nya. Suatu istilah lama yang di barukan. Ingat Fatin, maka tahu Fatinistic nya. Tahu Fatinistic, maka ingat Fatin nya. Ahh, memang, bagi seseorang yang terlatih, akan dengan cepat mengetahui simpul kepribadiannya dengan hanya mengamati cara seseorang berjalan. Lagi, itu hanya ‘Fatin bersama Fatinistic nya’.

Tidak cukup itu saja...

Seorang pilot akan dikatakan sebagai sebagai pilot professional jika saja sudah menerbangkan pesawat sebanyak sepuluh ribu jam terbang. Ini tidak hanya sebagai standar untuk pilot dikatakan sebagai pilot professional. Akan berlaku kepada semua lini kehidupan, walau berbeda-beda standarisasinya. Termasuk ‘Fatin bersama Fatinistic nya’. Butuh komitmen dan persistensi yang kuat untuk ‘Fatin bersama Fatinistic nya’ menjadi sesuatu yang teruji dan baku. Mengetahui Fatinistic menyatu dari beragam kalangan usia, latar belakang, dan kesukaan, maka kesamaan visi dan misi bisa saja dibentuk dari Fatinistic oleh Fatin untuk ‘Fatin bersama Fatinistic nya’ dalam memastikan tidak salahnya jalur agar benar-benar menjadi sesuatu yang teruji dan baku. Penuhnya satu suara dalam menetapkan satu logo atau simbol ‘Fatin bersama Fatinisticnya’ akan semakin mengokohkan satu kesatuannya. (Tentang logo ini, hanya terus menguatkan saja dari tulisan saudara T**let Bekas).

Benturan pasar industri musik (hiburan) pun pasti terjadi...

Tak ayal. Sesuatu yang baru pasti lebih di sukai, diperhatikan, dan di rindukan. Yang lama, sedikit akan tergantikan, usang tak terpakai, dan hilang terbuang. Tidak ada yang abadi di dunia ini, kecuali perubahan itu sendiri. Pasang surutnya penawaran dan permintaan pasar menjadi hentakan untuk menetapkan strategi baru agar para pemilik industri musik (hiburan) tetap bisa memutarkan roda bisnisnya. Harus jeli siapa-siapa yang layak diangkat dan disisihkan untuk nantinya sebagai “model penggerak” bisnis.

Istilah “Bargaining Power” rasanya sudah bisa disematkan kedalam pribadi Fatin Shidqia Lubis. Apapun itu, semua yang beraroma Fatin pasti menjadi pilihan utamanya. Tidak Percaya ?! Buktikan saja. ‘Fatin bersama Fatinistic nya’ masih dirasa baru oleh industri musik (hiburan), maka masih lebih di sukai, diperhatikan, dan di rindukan. Yang lama akan tetap seperti baru jika upaya terbarukan tetap dilakukan. Fatin akan menjadi hitungan artis/penyanyi lama di dunia musik (hiburan) nantinya. Lama, namun lama yang teruji dan baku oleh waktu yang dengannya kapasitas diri ‘Fatin bersama Fatinistic nya’ diperbesar. Ahh,, rasanya fenomena yang masih bergulir ini adalah bukan fatamorgana yang sebagian orang katakan. Ini adalah fenomena yang monumental...!

Karya-karya itu pun masih terus di nanti...

Maka, kunci rapat saja sebuah ungkapan “No Body’s Perfect”. Pribadi Fatin bukanlah pribadi yang sempurna. Dan Fatinistic bukanlah ‘ekosistem’ yang tidak ada cacat sama sekali. Namun, ‘Fatin bersama Fatinistic nya’ akan terus berusaha melakukan penyempurnaan lewat karya dan prestasinya dan ekosistem yang tak akan rusak oleh derasnya arus perubahan.

Cukuplah, ini saja...

Hanya sebuah opini saja dari seorang manusia biasa yang terinspirasi oleh besarnya perhatian khalayak ramai kepada putri pertama dari pasangan Bpk. Bahari Lubis dan Ibu Nurseha. Memori otak sangat sensitif, tersandung sedikit bikin lupa. Maka, saya tuangkan lewat tulisan. Memaafkan adalah jalan keluar yang terbaik. Mohon maafkan jikalau tulisan ini tidak memenuhi hasrat baik para pembaca Kompasiana, Fatinistic, Haters, dan Netralisme. Dan terakhir, salam angka 13.

WE LOVE YOU, OUR EMPATHY FOR YOU

Salam For Ya,,,,,, Foooyaaaa…….Fooyaaahhh

Tinnggg mmheee... ;D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun