SITUBONDO, JAWA TIMUR - 16 Orang Peserta mengikuti pelatihan las listrik yang diadakan oleh Disnaker Kabupaten Situbondo bersumber dana dari DBHCHT.
Ke 16 Orang Peserta Pelatihan tersebut, nantinya akan di didik, dilatih cara atau teknis mengelas listrik yang baik sehingga mereka nantinya menjadi tukang las yang handal dan berkompeten.
Menurut Kabid Pelatihan Kerja dan Produktifitas di Disnaker Kabupaten Situbondo, Maharani Arkizatul Mamlu'ah dalam sambutannya menjelaskan bahwa, selaku panitia pelaksana kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Las Listrik bagi pencari kerja berdasarkan Klaster kompetensi DBHTHC - 2022.
"Pertama yang mendaftar ada 47 Orang Peserta, kemudian disaring dan di tes lagi sehingga ada 16 peserta yang lolos dan kompeten. Kegiatan ini dilatar belakangi dengan tingginya angka pengangguran yang mencapai sekitar 14.787 jiwa. Fokus Pemerintah Daerah saat ini yaitu, mengentas kemiskinan," ucapnya.
Sementara, Kepala Disnaker Kabupaten Situbondo, Didik Sulistiyono SH, M.Si dalam sambutannya juga menjelaskan bahwa, ke 16 peserta yang saat ini mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan las listrik yang akan dilaksanakan selama 31 hari ini melalui tes. Berarti, ke 16 peserta ini yang berbakat dan kompeten.
"Ke 16 peserta ini nantinya akan di didik, dilatih cara dan teknik mengelas dengan baik. Sehingga, para peserta bisa menjadi tukang las yang handal dan kompeten. Sedangkan 1 harinya, para peserta akan di uji kompetensi sehingga para peserta juga mendapatkan sertifikat uji kompetensi," tuturnya.
Ditempat yang sama, Asisten bidang ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Situbondo Ir Sentot Sugiono M.Si kepada beberapa awak media menjelaskan bahwa, Disnaker sudah memprogramkan pelatihan-pelatihan dengan tujuan untuk mengatasi pengangguran khususnya di usia produktif agar mereka punya keahlian dan bisa mandiri.
"Kami berharap, dengan adanya pelatihan las listrik ini kedepannya mereka bisa mengembangkan ilmunya. Syukur-syukur, para peserta dapat  membuka usaha sendiri dan mempekerjakan orang-orang yang nganggur. Sehingga, mereka bisa menjadi bos di daerahnya sendiri," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H