Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Aksi Berkelas" Rafael Struick, "Save" Rami Hamadeh dan Masalah Kronis Timnas Indonesia

15 Juni 2023   06:20 Diperbarui: 15 Juni 2023   15:11 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rafael Struick saat tampil melawan Palestina. (Foto: PSSI)

Sementara Ivan Jenner yang tampil dibabak kedua setelah menggantikan Ricky Kambuaya, juga tampil bagus saat berduet dengan Marc Klok di lini tengah Indonesia. Sehingga penampilan debut dari Ivan Jenner dan Rafael Struick menuai pujian dari Coach STY dan netizen Indonesia.

Salah satu penyebab Timnas Indonesia gagal mencetak gol ke gawang Palestina karena kokohnya lini belakang Palestina dan save gemilang yang ditunjukkan kiper asal Palestina, Rami Hamadeh.

Tercatat ada 8 shots on goal dari Timnas Indonesia yang digagalkan kiper Palestina tersebut. Diantaranya dua peluang emas dari Dimas Drajad, sepakan Marselino Ferdinan, tendangan bebas Marc Klok dan tembakan kaki kiri dari Rafael Struick.

Andai Rami Hamadeh tidak tampil bagus di bawah mistar gawang Palestina, mungkin Timnas Indonesia setidaknya bisa mencetak minimal dua gol dan tim asuhan Coach STY bisa memenangi laga ini.

Selain faktor Rami Hamadeh, ada masalah kronis Timnas Indonesia sejak ditukangi coach STY. Lini depan atau penyelesaian akhir buruk jadi masalah Timnas Indonesia sejak dipegang Coach STY.

Yang paling kentara adalah saat Sea Games 2021 dan Piala AFF 2022, banyak peluang yang dihasilkan para pemain Indonesia sayangnya semua terbuang sia-sia karena terbuang tidak berbuah gol. Saat melawan Palestina hal itu masih terjadi, 8 shots on goal yang diciptakan Timnas Indonesia tidak ada satu pun yang berbuah gol.

Dimas Drajad, Marselino Ferdinan, Rafael Struick, dan Yakob Sayuri gagal menyelesaikan peluang emas yang mereka dapatkan. Para pemain terlalu terburu-buru sehingga tidak bisa mengeksekusinya dengan baik.

Hal inilah yang harus diperbaiki coach STY, jelang laga selanjutnya melawan Argentina, serta untuk laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2023. 

Coach STY harus memberikan porsi latihan lebih kepada pemain lini depan dan lini tengah untuk melakukan eksekusi akhir ke gawang lawan, baik eksekusi dari dalam kotak penalti maupun eksekusi dari luar kotak penalti. Sehingga masalah kronis Timnas Indonesia tersebut dapat teratasi dan tidak banyak peluang yang terbuang sia-sia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun