Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Keputusan Kontroversial Omar Al-Yaqoubi dan Aksi Brutal Doan Van Hau Merugikan Timnas Indonesia

8 Januari 2023   05:05 Diperbarui: 8 Januari 2023   18:34 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Indonesia sempat melakukan protes kepada wasit terhadap pelanggaran keras Doan Van Hau. (Foto: Ricardo/JPNN)

1. Keputusan Kontroversial Wasit Omar Al-Yaqoubi

Laga panas antara Indonesia versus Vietnam, tidak hanya tergambar di atas lapangan saja. Tetapi, sehari sebelum laga semifinal, tensi panas sudah terjadi di ruang media center saat diadakan jumpa pers.

Park Hang-seo ngambek dan hanya menghadiri sesi konferensi pers selama 8 menit. Tidak hanya itu, ia pun nyelonong pergi dan tidak melakukan jabat tangan dengan Coach Shin Tae-yong. Kejadian ini terulang, usai laga Indonesia versus Vietnam berakhir dengan skor 0-0. Coach Shin Tae-yong dan Park Hang-seo tidak melakukan aksi jabat tangan.

Panasnya tensi laga ini, sayangnya tidak dibarengi dengan kinerja bagus dari sang pengadil. Jika berbicara soal kepemimpinan Wasit asal Oman ini, jelas Timnas Indonesia sangat dirugikan dengan keputusan-keputusan kontroversialnya.

Ada 5 momen yang Bung Arson amati, sangat merugikan Timnas Garuda. Bung Arson tidak mencari kambing hitam atas hasil Timnas Indonesia, tetapi agar menjadi bahan evaluasi AFF dalam menilai dan memilih wasit pertandingan di Piala AFF 2022.

1). Pelanggaran keras Doan Van Hau kepada Dendy Sulistyawan dimenit ke-54, dengan melakukan terjangan dua kaki tidak berbuah kartu sama sekali. Protes keras dilakukan oleh kubu Indonesia. Tetapi lucunya ofisial tim Vietnam dan Park Hang-seo malah menganggap Dendy yang melakukan pelanggaran.

Ofisial tim Vietnam, beranjak dari bangku cadangan dan mengerubungi wasit dari pinggir lapangan. Momen inilah yang mempengaruhi keputusan wasit, ia tidak bisa mengambil keputusan dengan sangat jernih.

Meskipun tidak ada VAR (Video Assistant Referee), seharusnya wasit berkonsultasi dengan hakim garis atau ofisial wasit keempat, yang jaraknya lebih dekat dari tempat terjadinya pelanggaran. Apa yang dilakukan oleh Doan Van Hau layak diganjar kartu merah, kalaupun meleset minimal kartu kuning, sebagai peringatan atas tindakan konyolnya.

Lha gimana gak konyol coba, siapa yang menjegal eh malah Van Hau yang terguling-guling parah. Seolah-olah ia sebagai korban untuk mengelabui wasit. Licik banget tingkah laku pemain ini, ia pun pernah mematahkan kaki Evan Dimas di ajang Sea Games 2019.

2). Terjangan kaki pemain bernomor punggung 4 Vietnam, kepada Yakob Sayuri dimenit ke-63, tidak dianggap pelanggaran oleh wasit. Wasit menganggap itu bukan sebuah pelanggaran, sehingga tetap memutuskan play on.

Padahal dari tayang ulang, terlihat bahwa Bui Tien Dung melakukan pelanggaran kepada Yakob Sayuri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun