Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Maaf Emiliano Martinez, Karena Messi Penyelamatan Terbaikmu Terlupakan

20 Desember 2022   05:40 Diperbarui: 21 Desember 2022   08:17 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Argentina baru saja memastikan meraih trofi Piala Dunia untuk ketiga kalinya. Laga final Piala Dunia 2022 berlangsung di Stadion Lusail Iconic, Minggu (18/12/2022) malam WIB, tim Tango sukses mengalahkan sang juara bertahan Prancis lewat drama adu penalti dengan skor 4-2, setelah kedua tim bermain sama kuat dengan skor 3-3 selama 120 menit.

Setelah tendangan penalti Gonzalo Montiel membobol gawang Hugo Lloris, bergemuruhlah suasana Stadion Lusail Iconic merayakan kemenangan Argentina. Seluruh pemain, ofisial tim dan suporter Argentina bersuka cita merayakan keberhasilan ini.

Orang yang paling berbahagia pasca laga final usai, tentu saja Lionel Messi. Pemilik nomor punggung 10 ini, baru saja melengkapi puzzle terakhirnya. Gelar juara Piala Dunia 2022, melengkapi seluruh gelar mayor yang telah dimiliki Messi.

Sehingga Messi dianggap sebagai pahlawan utama kemenangan Argentina di partai final. Meskipun para pemain Argentina yang lain dan sosok pelatih Lionel Scaloni, juga mempunyai peran penting atas raihan trofi juara Piala Dunia 2022. Tetapi, Messi-lah yang mendapat semua perhatian.

Tak terkecuali bagi kiper Argentina, Emiliano Martinez, ia merupakan salah satu pahlawan kemenangan Argentina yang namanya terlupakan. Posisi kiper memang jauh dari perhatian, apabila sebuah tim sukses meraih kemenangan.

Tetapi, apabila kiper melakukan "blunder" yang berakibat tim menelan kekalahan, maka kiper tersebut akan dijadikan kambing hitam.

Itulah gak enaknya jika menjadi seorang kiper, maka jangan heran apabila dalam sebuah klub tajir sekalipun, dalam struktur gaji pasti tidak ada kiper yang memperoleh upah tertinggi di klub tersebut.

Emiliano Martinez, menjadi sosok kunci kemenangan Argentina atas Prancis dilaga Final Piala Dunia 2022. Jika bukan karena Kylian Mbappe mungkin Martinez akan menciptakan clean sheet dilaga final. Dua gol lewat titik putih dan satu gol melalui sepakan keras, memang sulit diantisipasi oleh kiper manapun.

Dilaga final, kiper asal klub Aston Villa ini, melakukan tiga penyelamatan krusial. Yang pertama terjadi pada menit ke-94, ketika Martinez menggagalkan tembakan dari dalam kotak penalti yang dilepaskan Adrien Rabiot.

Kemudian penyelamatan kedua terjadi dimenit ke-123, ketika ia berhasil menggagalkan peluang emas "sepakan 99 persen gol" milik Marcus Thuram. Thuram yang lepas dari jebakan offside tinggal berhadapan langsung dengan Martinez. Sambil melihat arah bola jatuh, Thuram melepaskan sepakan keras ke pojok kiri gawang Martinez. Dengan sangat sigap, kaki Martinez behasil menyelamatkan gawang Argentina agar tidak kebobolan untuk keempat kalinya.

Momen ini, bisa dibilang sebagai titik balik keberhasilan Argentina meraih trofi juara Piala Dunia, andai kaki Martinez tak dapat menjangkau bola. Maka Prancis akan unggul dengan skor 4-3. Dan gol Thuram dimenit ke-123 akan melukai Messi dan tim Argentina, karena mereka sudah tidak punya waktu untuk mengejar ketertinggalan.

Dan penyelamatan terakhirnya, terjadi saat drama tos-tosan ketika sepakan penalti Kingsley Coman berhasil ia blok. Setelah itu ia merayakan selebrasi yang provokatif untuk meruntuhkan semangat penendang tim Prancis berikutnya, terbukti tembakan penalti selanjutnya dari Aurelien Tchouameni melenceng dari gawang Martinez.

Tak hanya jadi pahlawan dilaga final, di sepanjang turnamen Piala Dunia 2022, beberapa kali Emiliano Martinez melakukan penyelamatan gemilang.

Pada babak penyisihan saat melawan Meksiko, tepat dimenit ke-45, ia terbang bagaikan Spider-man, ia menggagalkan tendangan bebas Alexis Vega. Tendangan bebas Meksiko yang diambil oleh Alexis Vega, sepakan kerasnya ia arahkan ke pojok gawang Argentina sebelah kanan. Dengan meloncat tinggi Martinez berhasil menangkap bola dengan sempurna.

Sementara dibabak 16 besar saat lawan Australia, pemilik nomor punggung 23 ini, melakukan penyelamatan krusial dimenit ke-97. Saat Argentina unggul dengan skor 2-1, Australia melancarkan serangan terakhirnya.

Bola lambung yang mengarah ke kotak penalti tim Tango menimbulkan kemelut berbahaya, bola kemudian jatuh dikaki Garang Kuol, dengan membalikkan badan, Kuol melepaskan tembakan jarak dekat. Lagi-lagi Martinez menggagalkan upaya dari Kuol untuk menyamakan skor. Sehingga Argentina-lah yang melaju ke babak perempatfinal.

Momen krusial juga terjadi dibabak perempatfinal, Martinez menjadi pahlawan kemenangan Argentina dalam drama adu penalti melawan Belanda. Dalam drama tos-tosan Martinez memblok dua tendangan pemain Belanda berturut-turut. Yang pertama tendangan Virgil van Dijk dan yang kedua tendangan penalti Steven Berghuis. Dua save gemilang dari Martinez mengantarkan Argentina lolos ke babak semifinal.

Kemudian dilaga semifinal lawan Kroasia, dimenit ke-73, ia menyelamatkan gawang Argentina dari sepakan keras Ivan Perisic. Tendangan bebas yang didapatkan tim Kroasia diambil oleh Perisic. Tendangan kerasnya masih mampu ditangkap dengan sempurna oleh Martinez.

Sebagai pahlawan kemenangan yang terlupakan mungkin hal itu dianggap biasa oleh Martinez karena yang terpenting buat dia, Argentina keluar sebagai juara dan bisa mengantarkan Messi meraih gelar juara Piala Dunia untuk pertama kalinya. Jadi, kalau semua perhatian mengarah ke Messi, ia anggap sebagai hal yang wajar.

Nasib yang sama pernah menimpa Eder, pemain Portugal yang menjadi pahlawan dilaga final Piala Eropa 2016 melawan Prancis. Eder-lah pencetak satu-satunya gol dilaga tersebut, tetapi pasca laga final, Cristiano Ronaldo-lah yang mendapatkan semua pemberitaan dan sorotan.

Tetapi tahukah pembaca Kompasiana, bahwa Emiliano Martinez ternyata pernah bermain di Stadion Gelora Bung Karno pada tahun 2013. Saat itu Martinez masih membela klub Arsenal, dan Arsenal sedang melakukan tur Asia, salah satunya tur ke Indonesia.

Tepat pada tanggal 14 Juli 2013, Arsenal melakukan laga pramusim melawan Indonesia Dream Team. Martinez masuk dimenit ke-68 untuk menggantikan Lukasz Fabianski. Selama 22 menit menjaga gawang Arsenal, Martinez berhasil menciptakan clean sheet dan berhasil membawa Arsenal menang telak dengan skor 7-0.

Dengan penampilan apik yang ditunjukkan Martinez selama Piala Dunia 2022, ia mendapatkan penghargaan sebagai kiper terbaik Piala Dunia 2022.

Atas raihan ini, sudah pasti banyak klub besar yang akan meliriknya di bursa transfer Januari 2023 maupun di bursa transfer musim depan. Dengan bermain di klub besar, bisa saja Martinez kembali berkunjung ke Indonesia, dengan membela klub lain dalam ajang tur pramusim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun