Momen ini, bisa dibilang sebagai titik balik keberhasilan Argentina meraih trofi juara Piala Dunia, andai kaki Martinez tak dapat menjangkau bola. Maka Prancis akan unggul dengan skor 4-3. Dan gol Thuram dimenit ke-123 akan melukai Messi dan tim Argentina, karena mereka sudah tidak punya waktu untuk mengejar ketertinggalan.
Dan penyelamatan terakhirnya, terjadi saat drama tos-tosan ketika sepakan penalti Kingsley Coman berhasil ia blok. Setelah itu ia merayakan selebrasi yang provokatif untuk meruntuhkan semangat penendang tim Prancis berikutnya, terbukti tembakan penalti selanjutnya dari Aurelien Tchouameni melenceng dari gawang Martinez.
Tak hanya jadi pahlawan dilaga final, di sepanjang turnamen Piala Dunia 2022, beberapa kali Emiliano Martinez melakukan penyelamatan gemilang.
Pada babak penyisihan saat melawan Meksiko, tepat dimenit ke-45, ia terbang bagaikan Spider-man, ia menggagalkan tendangan bebas Alexis Vega. Tendangan bebas Meksiko yang diambil oleh Alexis Vega, sepakan kerasnya ia arahkan ke pojok gawang Argentina sebelah kanan. Dengan meloncat tinggi Martinez berhasil menangkap bola dengan sempurna.
Sementara dibabak 16 besar saat lawan Australia, pemilik nomor punggung 23 ini, melakukan penyelamatan krusial dimenit ke-97. Saat Argentina unggul dengan skor 2-1, Australia melancarkan serangan terakhirnya.
Bola lambung yang mengarah ke kotak penalti tim Tango menimbulkan kemelut berbahaya, bola kemudian jatuh dikaki Garang Kuol, dengan membalikkan badan, Kuol melepaskan tembakan jarak dekat. Lagi-lagi Martinez menggagalkan upaya dari Kuol untuk menyamakan skor. Sehingga Argentina-lah yang melaju ke babak perempatfinal.
Momen krusial juga terjadi dibabak perempatfinal, Martinez menjadi pahlawan kemenangan Argentina dalam drama adu penalti melawan Belanda. Dalam drama tos-tosan Martinez memblok dua tendangan pemain Belanda berturut-turut. Yang pertama tendangan Virgil van Dijk dan yang kedua tendangan penalti Steven Berghuis. Dua save gemilang dari Martinez mengantarkan Argentina lolos ke babak semifinal.
Kemudian dilaga semifinal lawan Kroasia, dimenit ke-73, ia menyelamatkan gawang Argentina dari sepakan keras Ivan Perisic. Tendangan bebas yang didapatkan tim Kroasia diambil oleh Perisic. Tendangan kerasnya masih mampu ditangkap dengan sempurna oleh Martinez.
Sebagai pahlawan kemenangan yang terlupakan mungkin hal itu dianggap biasa oleh Martinez karena yang terpenting buat dia, Argentina keluar sebagai juara dan bisa mengantarkan Messi meraih gelar juara Piala Dunia untuk pertama kalinya. Jadi, kalau semua perhatian mengarah ke Messi, ia anggap sebagai hal yang wajar.
Nasib yang sama pernah menimpa Eder, pemain Portugal yang menjadi pahlawan dilaga final Piala Eropa 2016 melawan Prancis. Eder-lah pencetak satu-satunya gol dilaga tersebut, tetapi pasca laga final, Cristiano Ronaldo-lah yang mendapatkan semua pemberitaan dan sorotan.
Tetapi tahukah pembaca Kompasiana, bahwa Emiliano Martinez ternyata pernah bermain di Stadion Gelora Bung Karno pada tahun 2013. Saat itu Martinez masih membela klub Arsenal, dan Arsenal sedang melakukan tur Asia, salah satunya tur ke Indonesia.