Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jepang Spesialis Tim Pembunuh Raksasa, Saatnya Naik Kelas dan Jadi Penantang Serius Gelar Juara Piala Dunia

2 Desember 2022   14:49 Diperbarui: 2 Desember 2022   14:55 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Jepang merayakan selebrasi setelah lolos ke babak 16 besar. (Foto: AP Photo/Aijaz Rahi)

Jelang laga Jepang kontra Spanyol, prediksi pengamat bola masih saja. Bahwa Jepang akan kesulitan menghadapi gaya main Spanyol yang mengandalkan permainan ala tiki-taka umpan satu-dua. Prediksi di atas hampir saja menjadi kenyataan.

Pada babak pertama, Spanyol unggul terlebih dahulu melalui gol yang dicetak Alvaro Morata pada menit ke-11. Spanyol yang mengandalkan umpan-umpan pendek dan umpan terobosan membuat lini pertahanan Jepang kewalahan. Beruntung Spanyol hanya mampu mencetak satu gol.

Sama halnya saat lawan Jerman, dibabak kedua pelatih Hajime Moriyasu, melakukan perubahan taktik dengan mesukkan dua pemain super-sub, yaitu Ritsu Doan dan Kaoru Mitoma. Dua pemain inilah yang jadi kunci kemenangan Jepang atas Spanyol.

Ritsu Doan menciptakan gol cantik dimenit ke-48, melalui tembakan kerasnya yang gagal diantisipasi kiper Spanyol, Unai Simon. Ritsu Doan juga berperan penting atas gol kedua Jepang, Ritsu Doan mengirim umpan kepada Kaoru Mitoma. Bola deras mampu dikejar Mitoma dan kemudian mengirim bola lambung ke kotak penalti Spanyol, tepat dimenit ke-51, Ao Tanaka berhasil mencetak gol kemenangan bagi Jepang, setelah memanfaatkan umpan Mitoma.

Meski sempat terjadi kontroversi terkait gol kedua Jepang, akhirnya VAR dan wasit memutuskan bahwa gol Ao Tanaka dianggap sah. Bola umpan Mitoma, dianggap belum meninggalkan garis lapangan.

Skor akhir 2-1 bertahan hingga menit akhir dan membuat Jepang lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup E. Selanjutnya dibabak 16 besar Jepang akan melawan runner up F, Kroasia.

3. Saatny Naik Kelas dan Jadi Penantang Gelar

Dengan mengalahkan dua kandidat juara dan kedua tim tersebut berstatus juara Piala Dunia, jadi sudah saatnya bagi Jepang untuk naik kelas dan jadi penantang gelar juara. Memasuki babak knock-out atau sistem gugur segala kemungkinan bisa saja terjadi.

Jalan terjal harus ditempuh Jepang untuk menjadi penantang gelar juara dunia. Jepang masuk grup berat di bagan sistem gugur. Jepang berkumpul dengan negara-negara kandidat juara, seperti Argentina, Brasil, Belanda dan Kroasia.

Meski berstatus sebagai juara grup, nyatanya Jepang harus berhadapan dengan Kroasia. Mengalahkan Luca Modric dkk., bukan perkara yang gampang bagi Jepang, karena kita ketahui Kroasia merupakan runner up di Piala Dunia 2018.

Jika Jepang berhasil menang atas Kroasia, dibabak perempatfinal Jepang telah ditunggu lawan berat lainnya. Jepang akan mencatatkan prestasi terbaiknya selama keikutsertaan Piala Dunia, jika lolos ke perempatfinal. Ini akan jadi kali pertama Jepang menjejakkan kakinya dibabak perempatfinal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun