Drama soal Trofeo Ronaldinho ternyata terus berlanjut. Trofeo Ronaldinho yang tujuan awalnya hanya untuk fun games dan sebagai bentuk penghormatan untuk sang mega bintang legenda hidup asal Brazil, Ronaldinho. Namun pada kenyataannya, ketiga tim bermain serius dan ingin mengejar kemenangan.
Persik Kediri yang dinyatakan sebagai pemenang, setelah berhasil kalahkan RANS Nusantara FC dan Arema FC lewat drama adu penalti, secara resmi mengembalikan Piala Trofeo Ronaldinho ke pihak panitia.
Sebelumnya, netizen dan pecinta sepakbola tanah air merasa "gemes" dan kecewa, melihat aksi permainan yang ditunjukkan oleh kedua tim, yaitu RANS Nusantara FC dan Persik Kediri. Kedua tim tampil sangat serius, sehingga Ronaldinho yang sudah berusia kepala empat terlihat kelelahan.
Kita yang melihat aksi Ronaldinho di tengah lapangan merasa kasihan, karena Ronaldinho hanya berlari-lari dan berjalan kaki di tengah lapangan tanpa dilibatkan dalam permainan. Ronaldinho hanya diberi umpan oleh rekannya dari tim RANS Nusantara FC tidak sampai sepuluh kali.
Sehingga panggung yang seharusnya milik Ronaldinho, direbut para pemain RANS dan Persik. Kedua tim selama 30 menit pertandingan, seperti pamer aksi dan caper dihadapan Ronaldinho. Sehingga para pecinta sepakbola tanah air, gagal melihat aksi dribel yahud khas milik Ronaldinho maupun joged-an khas Ronaldinho usai mencetak gol.
Bahkan seusai pertandingan, pemain Persik Kediri, Arthur Irawan, dalam sesi wawancara mengungkapkan, disaat latihan pun para pemain Persik Kediri mengincar kemenangan apalagi dalam sebuah pertandingan. Dan pernyataan, soal tujuannya ia bermain di Trofeo Ronaldinho saat lawan RANS, yaitu bagaimana membuat Ronaldinho sulit bergerak.
Sontak akun Instagram Arthur Irawan diburu oleh para netizen, untuk menumpahkan kekecewaannya, karena Persik Kediri dianggap bermain terlalu serius.
Seusai pertandingan, Chairman RANS Nusantara FC, Rudy Salim, mengungkapkan bahwa dirinya lupa membriefing secara detail kedua tim. Rudy sudah menyatakan bahwa ini hanya fun games, tetapi tim sebelah menganggap seperti main "adu Kungfu" dan bermain terlalu serius seperti Liga Champions.
Lewat akun resmi Instagram milik Persik Kediri, @persikfcofficial, manajemen Persik Kediri menyatakan sikap tidak terima dengan adanya tudingan soal main "adu Kungfu" yang diarahkan kepada pemain Persik Kediri.
Persik Kediri sampai memaparkan berdasarkan match summary yang dikeluarkan wasit, bahwa para pemain Persik Kediri tidak ada yang mendapatkan kartu kuning maupun kartu merah saat melawan RANS dan Arema FC.