Secara keseluruhan, Yordania lebih mengusai pertandingan, beruntung Timnas Indonesia memiliki kiper sekelas Nadeo, beberapa kali ia menyelamatkan gawang Indonesia dari kebobolan. Dan penyelamatannya paling "heroik", saat menggagalkan tendangan penalti, pemain Yordania, Mohamed Faisal Abu Zraiq di menit ke-79.
Sementara jika harus menilai penampilan skuad asuhan tim asuhan STY secara keseluruhan. Penampilan para pemain Skuad Garuda khususnya lini pertahanan tampil luar biasa, namun catatan patut diberikan kepada lini tengah dan lini depan, yang gagal menampilkan performa terbaiknya seperti saat laga lawan Kuwait. Intensitas serangan Indonesia ke gawang Yordania menurun drastis di babak kedua.
Namun ada catatan khusus dari laga ini, terutama soal kepemimpinan Wasit asal Oman, Yaqoob Abdul Baqi. Ada 3 keputusan kontroversial dari wasit yang merugikan Timnas Indonesia.
1. Ada injakan kaki ke Witan Sulaeman dari pemain Yordania yang lepas dari penglihatan Wasit dan Hakim Garis. Stefano Lilipaly dan Coach STY memprotes keputusan wasit, karena tidak memberikan pelanggaran bagi Indonesia dan tidak menghadiahi kartu kuning kepada pemain Yordania.
2. Hadiah penalti yang diberikan wasit kepada Yordania, sebenarnya itu bukanlah penalti. Terlihat dalam tayang ulang, Asnawi Mangkualam memang terlihat seperti melakukan dorongan kepada Mousa Al-Tamari.
Namun setelah dilihat dengan jelas, Al-Tamari melakukan diving, sehingga ini murni bukan sebuah penalti, karena kontak dari Asnawi sangat minim sekali. Sayangnya dilaga Kualifikasi Piala Asia 2023, AFC tidak menerapkan tekhnologi Video Assistant Referee (VAR).
Beruntung Timnas Indonesia memiliki kiper Nadeo Argawinata, pemain asal Bali United ini berhasil menggagalkan tendangan penalti, Mohamed Faisal.
3. Keputusan wasit yang paling merugikan Timnas Indonesia, tentu saja potensi penalti yang seharusnya diberikan kepada Skuad Garuda. Di menit injury time terakhir babak kedua, tendangan penjuru yang diambil Mark Klok menjadi peluang terakhir Indonesia.
Bola tendangan Mark Klok mengarah ke kotak penalti Yordania dan sempat mengenai tangan Yazan Abo Al Arab. Elkan Baggott yang mendapatkan bola muntah, sempat ragu-ragu ketika akan menembaknya, karena ia menganggap pemain Yordania melakukan handball.
Kemudian tembakan Elkan Baggott melambung tinggi di atas mistar gawang, kiper Yordania. Sontak para pemain Timnas Indonesia melakukan protes ke arah wasit. Yaqoob Abdul Baqi, tak menggubrisnya, ia menganggap itu bukan sebuah penalti.
Namun jika melihat tayang ulang, terlihat jelas tangan Al Arab, menyentuh bola hasil tendangan penjuru Mark Klok. Tangan Al Arab, terlihat aktif ada gerakan ketika bola mengarah kepadanya, sehingga ini seharusnya penalti bagi Indonesia.