Nadeo pantas disebut sebagai pahlawan kemenangan Indonesia, berkat penyelamatan "tangan Tuhan" Nadeo, Timnas Indonesia batal tersingkir dari babak semifinal.
Setelah Faris Ramli gagal menunaikan tugasnya dengan baik, Asnawi kemudian menghampiri Faris Ramli, dengan ekspresi seperti sedang menyindir, mungkin Asnawi mengucapkan terimakasih, karena penaltinya gagal.
Akhirnya Timnas Indonesia menutup laga dengan skor 4-2. Dua gol tambahan Indonesia tercipta di babak pertama perpanjangan waktu. Pada menit ke-91, Shawal Anuar melakukan gol bunuh diri dan Egy Maulana Vikri, mampu mencetak gol kemenangan Indonesia pada menit ke-105+2.
Setelah Wasit asal Oman, meniup peluit Panjang tanda berakhirnya pertandingan. Pecahlah kegembiraan dan kebahagiaan skuad garuda karena berhasil lolos ke Final Piala AFF 2020. Final Piala AFF 2020 merupakan final edisi keenam bagi Indonesia.
Setelah sebelumnya, dalam 5 percobaan final selalu berakhir dengan kegagalan yaitu di Piala AFF 2000, Piala AFF 2002, Piala AFF 2004, Piala AFF 2010 dan Piala AFF 2016. Tak salah jika Indonesia mendapatkan julukan spesialis runner up.
Dengan semangat jiwa muda yang dimiliki skuad garuda dan ditambah adanya campur tangan Tuhan dalam penyelamatan penalti oleh Nadeo. Sepertinya kutukan atau karma Sepakbola Gajah di Piala Tiger 1998 akan segera berakhir. Â Dengan demikian kans bagi Timnas Indonesia untuk menjuarai Piala AFF 2020 cukup besar.
Slogan now or never sangat pas, untuk menggambarkan puasa gelar Timnas Indonesia yang telah terjadi selama 30 tahun. Perjuangan Coach STY dan seluruh skuad garuda sudah sepantasnya diganjar dengan titel juara Piala AFF 2020.
Selamat kepada Timnas Indonesia yang berhasil lolos ke final Piala AFF 2020 dan angkat topi pantas diberikan kepada Singapura yang terus berjuang dan menyulitkan skuad garuda meskipun bermain dengan 8 orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H