Bahkan Timnas Indonesia mendapatkan julukan sebagai spesialis runner up di kejuaraan Piala AFF. Bukan tanpa sebab, Indonesia mendapatkan julukan ini, karena dalam 5 kali kesempatan menapaki laga final Piala AFF, Timnas Indonesia selalu gagal meraih gelar juara. Indonesia harus puas sebagai runner up, yaitu di Piala AFF tahun 2000, 2002, 2004, 2010 dan terakhir 2016.
Timnas Indonesia telah merasakan puasa gelar selama 25 tahun, sejak Piala AFF pertama kali digelar pada tahun 1996, yang dulunya bernama Piala Tiger. Bahkan jika ditarik mundur ke ajang SEA Games, Timnas Indonesia merasakan puasa gelar juara selama 30 tahun.
Karena sebelum ada Piala Tiger 1996 ajang sepakbola SEA Games merupakan ajang paling bergengsi bagi persepakbolaan di wilayah ASEAN. Di SEA Games 1991 Manila, Filipina, terakhir kali Timnas Indonesia meraih medali emas.
Apa yang menyebabkan Timnas Indonesia gagal berprestasi selama 30 tahun ini? Apakah ada kaitannya dengan karma tragedi sepakbola gajah di Piala Tiger 1998. Entahlah, namun yang jelas sejak tragedi itu terjadi, Timnas Senior Indonesia hingga saat ini gagal berprestasi sebagai juara di semua ajang kejuaraan.
Tidak hanya selalu gagal di Piala AFF, Timnas Indonesia juga selalu gagal meraih medali emas setelah insiden memalukan sepakbola gajah yang terjadi di Piala Tiger 1998. Prestasi terbaik Indonesia setelah tahun 1998, hanya mampu meraih 3 medali perak pada pelaksanaan SEA Games 2011, 2013 dan 2019.
Bagaimana sebenarnya kronologi yang terjadi di Piala Tiger 1998, sehingga menyebabkan Timnas Indonesia melakukan tindakan konyol, dengan melakukan sepakbola gajah saat bertemu Thailand di laga terakhir penyisihan grup.
Saat tampil di Piala Tiger 1998 Vietnam, skuad yang dibawa oleh pelatih saat itu, yaitu Alm. Rusdy Bahalwan sangat mumpuni dan mempunyai kans untuk menjuarai ajang paling prestisius di Kawasan ASEAN.
Di skuad Piala Tiger 1998 ada nama-nama pemain berkualitas seperti, Kurnia Sandy, Hendro Kartiko, Anang Ma'ruf, Aji Santoso, Mursyid Effendi, Sugiantoro, Nur'alim, Imam Riyadi, Bima Sakti, Kuncoro, Uston Nawawi, Widodo Cahyono Putro, Yusuf Ekodono, Miro Baldo Bento, dan Kurniawan Dwi Yulianto.
Dalam dua laga awal pertandingan penyisihan grup A, Timnas Indonesia mampu mengalahkan Filipina dengan skor 3-0, kemudian di pertadingan kedua mengalahkan Myanmar dengan skor 6-2.
Setelah melewati dua laga, Timnas Indonesia memuncaki klasemen sementara dengan 6 poin, sementara Thailand ada di posisi kedua dengan 4 poin. Di laga terakhir Timnas Indonesia harus bersua dengan Thailand untuk berebut tiket sebagai juara grup, hanya butuh hasil imbang bagi Indonesia untuk menyegel posisi sebagai juara grup A.
Sementara di grup B, Singapura berhasil lolos ke babak semifinal dengan status juara grup, sedangkan tuan rumah Vietnam harus puas hanya menempati posisi runner up grup, karena kalah selisih gol dari Singapura.