Di game kedua, teriakan provokasi dan senyum sinis Chen sudah mulai tak nampak. Karena pasangan ganda putri China mulai merasakan ketegangan dan sering berbuat kesalahan sendiri. Greysia/Apriyani semakin nyaman bermain di game kedua dan terus bermain agresif untuk meredam serangan cepat ganda putri China.
Momen yang membuat mental pemain China jatuh, terjadi saat ganda putri China mendapatkan dua momen pukulan tanggung yang berhasil dikembalikan dengan pengembalian akrobatik dari Apriyani, dan saat bola pengembalian Apriyani kembali tanggung dan bola kembali disambar oleh ganda putri China, namun mampu dikembalikan dengan dramatis oleh Greysia membuat pasangan ganda putri China frustasi dan akhirnya di poin ini didapatkan oleh pasangan ganda putri Indonesia untuk sementara memimpin 5-2.
Chen/Jia semakin tidak nyaman, mereka sering melakukan kesalahan sendiri karena setiap smash keras mereka mampu dikembalikan dengan baik oleh Greysia/Apriyani. Ganda putri China, semakin tertinggal jauh dari pasangan ganda putri Indonesia.
Sepanjang game kedua, teriakan provokatif dari Chen nyaris tidak ada, karena Chen/Jia bermain dibawah tekanan. Mereka terlihat semakin tegang dan bermain tidak dengan pola permainan mereka sendiri.
Momen menarik Kembali terjadi saat Greysia/Apriyani bermain dalam rally Panjang dan mampu meredam smash-smash keras dari Chen/Jia dan menyebabkan senar raket Greysia putus. Sambil berlari mengambil raket, Greysia meninggalkan Apriyani sendirian di tengah lapangan. Namun, Chen/Jia gagal mematikan Apriyani. Yang terjadi malah sebaliknya, Chen melakukan kesalahan dengan bolanya tidak mampu menyeberangi net, poin didapatkan ganda putri Indonesia untuk sementara unggul jauh 19-10.
Akhirnya ganda putri Indonesia mampu mempersembahkan medali emas, setelah bola sambaran Chen melebar keluar, namun Chen meminta Challenge. Disaat menunggu momen challenge pasangan ganda putri Indonesia sudah merayakan kemenangan di lapangan, karena Apriyani sangat yakin jika bola dari Chen keluar.
Hasil Challenge memperlihatkan bola memang keluar, maka pecahlah tangisan haru kebahagiaan dari Greysia/Apriyani. Mereka mampu, memberikan kado kemerdekaan HUT RI ke-76 bagi Bangsa Indonesia dan mempersembahkan medali emas pertama bagi kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, setelah berhasil menumbangkan Chen/Jia di game kedua dengan skor 21-15.
Akhirnya Greysia/Apriyani memenangi perang mental melawan Chen Qing Chen, yang sepanjang laga terus meneror mental dan memprovokasi Greysia/Apriyani. Berkat ketenangan mental dan kedewasaan Greysia, Provokasi Chen menguap.
Walaupun sepanjang laga Chen terus memprovokasi dan meneror mental Greysia/Apriyani, sportifitas tetap ditunjukkan oleh pasangan ganda putri China. Saat Chen/Jia dengan sportif menghampiri dan memberikan ucapan selamat kepada Greysia/Apriyani saat kedua pemain Indonesia masih menangis terharu merayakan kemenangan Bersama sang pelatih Eng Hian.
Bahkan saat di podium Juara, ketiga pasangan peraih medali Greysia/Apriyani, Chen/Jia dan ganda putri Korea, Kim Soyeon/Kong Heeyong merayakan selebrasi Bersama dengan penuh keceriaan dan kebersamaan. Inilah kemenangan Bersama olahraga, khususnya di sektor ganda putri Olimpiade Tokyo 2020.