Final Euro 2020 mempertemukan laga bergengsi, antara Italia dan Inggris. Laga ini juga menampikan dua pelatih jempolan, yang mampu meracik timnya hingga melaju jauh ke babak final, antara Roberto Mancini dan Gareth Southgate.
Sebelum lebih jauh membahas pertandingan final Euro 2020, Italia telah membuka pesta Euro 2020 dengan sempurna setelah mengalahkan Turki dengan skor 3-0 di partai pembuka. Kemudian sebelum laga Final Euro 2020 ini, Inggris mengalahkan Denmark secara dramatis melalui babak perpanjangan waktu 120 menit, dengan skor tipis 2-1. Melihat permainan Italia dan Inggris selama turnamen Euro 2020, ini merupakan final yang sempurna. Kedua tim belum pernah mengalami kekalahan.
Di laga final, Mancini tidak merubah komposisi susunan pemainya dan masih menggunakan taktik 4-3-3. Di pos penjaga gawang masih ditempati oleh Gianluigi Donnarumma. Kemudian di pos bek sayap ada Giovanni Di Lorenzo, dan Emerson. Bek tengah masih dikomandoi oleh Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini. Trio lini tengah ditempati oleh Nicolo Barella, Jorginho, dan Marco Verratti. Di posisi lini depan, tukang gedor serangan ditempati trio, Federico Chiesa, Ciro Immobile , dan Lorenzo Insigne.
Sementara, Gareth Southgate merubah komposisi pemain dan taktik strateginya dari laga sebelumnya saat bermain di Semifinal melawan Denmark, saat melawan Denmark, Southgate memakai pola 4-2-3-1. Sedangkan di laga Final, Inggris menggunakan pola permainan 3-4-2-1. Di pos penjaga gawang ditempati Jordan Pickford.Â
Trio bek Inggris dikomandoi oleh Harry Maguire, John Stones dan Kyle Walker. Untuk mengimbangi trio lini tengah Italia, Southgate sengaja menempatkan 4 pemain di lini tengah, seperti Luke Shaw, Declan Rice, Kalvin Phillips dan Kieran Trippier. Untuk pos penyerang sayap ditempati Raheem Sterling dan Mason Mount. Dan Penyerang Murni ditempati oleh Harry Kane.
Setelah wasit Bjorn Kuipers, asal Belanda meniup peluit kick-off kedua tim langsung melancarkan serangan. Luke Shaw langsung membuat tim Inggris unggul di menit ke-2. Gol cantik tendangan first time yang dilakukan oleh Luke Shaw, memanfaatkan serangan balik hasil tendangan pojok yang dilakukan oleh pemain Italia. Bola yang dapat direbut kemudian diumpankan ke sisi kanan, Kieran Trippier yang menerima umpan itu kemudian mengirim umpan cantik yang dapat dijangkau oleh Luke Shaw, tanpa ampun tendangan Luke Shaw merobek jala Gianluigi Donnarumma.
Setelah gol dari Luke Shaw, Italia langsung bereaksi untuk mencari gol balasan. Namun serangan Italia masih dapat dikandaskan oleh Harry Maguire, cs. Inggris membalasnya dengan melakukan serangan cepat, yang beberapa kali mengancam pertahanan Italia.
Rapatnya pemain Inggris dalam bertahan, membuat Jorginho, dkk kesulitan membongkar lini pertahanan Inggris. Taktik yang dikembangkan oleh Southgate benar-benar membuat para pemain Inggris tampil disiplin dalam bertahan, dan saat melakukan serangan balik melalui kedua sayap selalu mengancam lini pertahanan Italia.
Di sisa 20 menit jelang babak pertama selesai, Italia mencoba mengancam melalui Lorenzo Insigne, Federico Chiesa dan Marco Verratti. Namun usahanya masih gagal. Sedangkan Inggris mencoba mengancam melalui umpan Shaw, namun umpannya masih dapat digagalkan oleh Emerson.