Akibat keteledoran PSSI ini, akhirnya timnas U-23 hancur lebur di Kualifikasi piala AFC U-23. Indonesia hanya menempati peringkat ketiga, itu artinya Indonesia tidak lolos ke Piala AFC U-23 2020 di Thailand, setelah kalah telak 0-4 dari Thailand, dan kalah tipis 0-1 dari Vietnam serta menang 2-1 lawan Brunei Darussalam.
Sementara itu, hasil prestasi kembar selalu ditampilkan oleh timnas U-15 dan timnas U-18. Timnas U-15 diarsiteki oleh Bima Sakti sedangkan timnas U-18 diarsiteki Fachri Husaini. Di ajang piala AFF U-15 di Thailand (27 Juli - 9 Agustus 2019), timnas Indonesia harus puas menduduki peringkat ketiga.
Hasil ini diperoleh setelah di babak semifinal dikalahkan oleh Thailand dengan skor 0-2, dan di babak perebutan tempat ketiga mengalahkan Vietnam melalui adu penalti dengan skor 3-2.
Sementara timnas U-18, juga memperoleh hasil yang sama yaitu menjadi juara ketiga di Piala AFF U-18 yang berlangsung di Vietnam (6-19 Agustus 2019).
Timnas U-19 yang dimotori oleh Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa, secara mengejutkan kalah dari Malaysia di babak semifinal lewat permainan yang seru dan menegangkan, setelah bermain dengan skor 3-3, kemudian di babak adu penalti timnas U-19 kalah 3-4. Di perebutan tempat ketiga, skuad asuhan Fachri Husaini menglahkan Myanmar dengan skor telak 5-0.
Kemudian di Kualifikasi piala AFC U-16 dan Kualifikasi piala AFC U-19 timnas Indonesia sama-sama lolos ke Piala AFC tersebut. Setelah anak-anak asuhan Bima Sakti di pertandingan terakhir Marcell Januar dkk, dengan gagah berani menahan China dengan skor 0-0, menjadikan Indonesia lolos ke Bahrain sebagai Runner up terbaik.
Sedangkan anak-anak asuhan Fachri Husaini, lolos ke Piala AFC U-19 tahun 2020 di Uzbekistan setelah di pertandingan terakhir David Maulana dkk, menahan Korea Utara 1-1. Hasil ini sudah cukup mengantarkan Indonesia lolos ke Piala AFC U-19 sebagai Juara Grup.
Sebelum ke timnas senior, penulis akan mengajak pembaca untuk melihat kembali perjuangan timnas U-22 asuhan Indra Sjafri di Sea Games 2019.Â
Awalnya Andy Setyo dkk, tidak dijagokan sampai menembus babak final karena di fase grup berada dalam grup neraka bersama tim Unggulan Thailand, Vietnam dan musuh berat lainnya Singapura.
Perlahan namun pasti, timnas U-22 mulai menunjukkan tajinya hingga lolos ke babak semifinal. Di Babak semifinal timnas U-22 harus berhadapan dengan Myanmar, dengan susah payah Evan Dimas dkk, mengalahkan Myanmar dengan skor 4-2 yang diwarnai dengan aksi blunder kiper Nadeo dan kesalahan Zulfiandi dalam menjaga bola.
Untung ada Osvaldo Haay dan Evan Dimas yang hadir menjadi penyelamat muka Indonesia. Di Partai Final, Indonesia kembali berhadapan dengan Vietnam, setelah kalah di babak penyisihan 1-2, publik sepak bola tanah air berharap ada aksi balas dendam untuk mengalahkan Vietnam dan meraih medali Emas Sea Games yang telah 28 tahun dinantikan.