Setiap orang, ketika punya niat pinjam uang di Bank atau Lembaga Keuangan (Koperasi, Leasing, Pinjaman Online, dll) pasti tidak menginginkan kreditnya macet atau tertunggak karena gagal bayar.
"Apakah ada yang punya niat mengemplang (tidak mau bayar)?" pasti adalah namanya juga orang.
Kecuali, jika orang tersebut mempunyai niat jelek, bahwa dia niat pinjam tetapi tidak mau membayarnya. Jika sudah seperti ini, berarti si peminjam tersebut mempunyai karakter jelek.
Tujuan awal ketika si peminjam, meminjam uang ke Bank atau Lembaga Keuangan biasanya untuk kebutuhan modal, konsumtif, kebutuhan sekolah, bahkan untuk bayar hutang yang jatuh tempo. Ada juga yang hutang karena untuk tutup lubang dan gali lubang.
Berjalannya waktu, ketika si peminjam sudah dapat uang dari Bank atau Lembaga Keuangan, pasti merasa lega dan senang. Karena kebutuhannya tercukupi saat itu.
Boooooommmmmm!!! Orang berhutang seperti membawa bom, selama berjalannya angsuran. Bom bisa meledak kapan saja, jika kita gagal bayar. Bahkan keutuhan rumah tangga bisa menjadi pertaruhan jika suami dan istri gagal mengelola keuangan atau terjadi konflik saling menyalahkan jika kredit sudah macet.
Jika si peminjam sudah gagal bayar, kemudian kreditnya tertunggak 3 bulan bahkan sampai macet. Sudah dipastikan si peminjam akan stress dan pusing tujuh keliling.Â
Karena apa? Karena jika sudah di posisi tersebut jasa debt collector akan sering mendatangi rumah peminjam bahkan ada yang sampai ke tempat kerja. Artinya, jika hampir setiap hari datang tetangga atau rekan kerja pasti akan mengetahui persoalan kredit kita yang macet. Hal inilah yang membuat peminjam stress dan pusing memikirkannya.
Perlu diketahui bahwa Hutang membuat kehinaan di siang hari, dan kegelisahan di malam hari. Karena di siang hari kita takut akan di datangi debt collector dan di malam hari, kita gelisah bagaimana caranya agar hutang cepat lunas.
Bahkan menurut Aisyah, Nabi Muhammad SAW sering membaca doa: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan hutang".
Seorang bertanya kepada Rasul, "Kenapa tuan banyak meminta perlindungan dari hutang?" Rasul menjawab: "Sesungguhnya seorang apabila berhutang dia akan cenderung berkata dusta dan berjanji lalu mengingkarinya." (HR. Bukhari)