Jokowi berpesan dalam menghadapi perubahan dan persaingan itu, kita harus menggunakan cara-cara dan terobosan-terobosan baru. Kecepatan, kreativitas dan inovasi adalah kunci. Cara-cara lama yang monoton, dan tidak kompetitif harus ditinggalkan.
Kita harus lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Karena itu, seluruh anggota KORPRI harus mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan. Birokrasi harus berubah. Kita harus  membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, cepat beradaptasi dengan perubahan.
Seluruh Anggota KORPRI harus bergerak mencari  terobosan dan melakukan inovasi. Pelayanan yang ruwet, berbelit-belit dan yang menyulitkan rakyat, harus di pangkas. Kecepatan melayani menjadi kunci  reformasi birokrasi. Orientasi  birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi berorientasi pada prosedur, tapi lebih berorientasi pada hasil nyata.
Pemangkasan jabatan eselon 3 dan 4 untuk digantikan dengan percepatan penerapan tekhnologi. Sehingga pengambil keputusan bisa lebih cepat. Karena di era persaingan antar negara yang semakin sengit seperti saat ini jika kita lambat, kita pasti tertinggal. Sehingga kita harus lebih baik dari negara lain yang menjadi saingan kita.
Seluruh anggota KORPRI harus mengurangi kegiatan yang tidak bermanfaat dan boros anggaran. Tugas birokrasi adalah memastikan rakyat terlayani dengan baik serta program-program pembangunan betul-betul dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Sekedar melayani saja sudah tidak cukup, pelayanan yang diberikan harus baik dan diimbangi dengan  kemudahan serta kecepatan.
Dengan kemajuan teknologi, cara kerja birokrasi juga harus berubah.  lnovasi teknologi  harus bisa mempermudah, bukan mempersulit pekerjaan. Kemajuan teknologi adalah instrumen untuk  mempercepat penyelesaian masalah. Masalah saat ini harus kita selesaikan dengan smart shortcut yang lebih cepat,  lebih efisien dan lebih memberikan dampak yang luas.
Untuk Menjadi negara pemenang. Kuncinya adalah kita mau bersatu. Persatuan dan kesatuan adalah pengikat kita untuk menuju lndonesia maju. Tanpa persatuan, kemajemukan negara kita, tidak  akan pernah menjadi energi kolektif untuk mencapai kemajuan.Â
Tanpa persatuan, kita akan menjadi negara yang lemah dan pecundang. Karena itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh anggota KORPRI yang tersebar di seluruh lndonesia menjadi garda terdepan dalam merajut persatuan, menjaga tali persaudaraan sebagai satu saudara se-bangsa dan se-tanah air. Kita harus ingat bahwa negara kita adalah negara besar.
Negara dengan 17 ribu pulau, dengan agama, suku, budayadan bahasa daerah yang beragam. Kita adalah negara yang ber-bhinneka tunggal ika. Keberagaman ini adalah kekuatan kita. Kemajemukan adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa  lndonesia, yang harus kita jaga dan rawat bersama-sama.
Untuk mewujudkan apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, seluruh anggota KORPRI harus meningkatkan kinerja terutama di bidang pelayanan publik, meningkatkan semangat profesionalitas, meningkatkan kapasitas dan kemampuan diri untuk selalu belajar mengaktualisasi diri.
Terlebih penting lagi, meninggalkan pola pikir lama, bukan zamannya lagi bekerja santai dan kita yang harus dilayani, tetapi berkarya dan bekerja agar bermanfaat untuk orang lain. Jika seluruh anggota KORPRI menjalankan dan menjiwai itu, KORPRI akan menjadi HEBAT dan Indonesia Maju.