Nama Didi Kempot tengah menapaki kesuksesan kedua selama 30 tahun berkarir di belantika musik Indonesia. Ya, nama Didi Kempot seperti mendapatkan kejayaan kembali di Tahun 2019. Karena popularitas ini, Didi Kempot mendapat sebutan "Lord Didi" dan "Godfather of Broken Heart".Â
Kesuksesan dan popularitas Didi Kempot tidak terlepas dari fans Didi Kempot, yang selalu menghadiri konser dimanapun Didi Kempot manggung. Komunitas Sobat Ambyar, merupakan sebutan nama untuk fans Didi Kempot, Karena lagu-lagu Didi Kempot mengisahkan tentang kesedihan dan patah hati.
Awal mula nama Didi Kempot kembali meroket di Tahun 2019, diawali setelah Didi Kempot tampil live di Taman Balekambang Solo pada tanggal 9 Juni 2019. Kemudian dilanjutkan saat Ngobam (Ngobrol Bareng Musisi) di Wedang Gulo Klopo Solo bersama Goffar Hilman, melakukan ngobam minggu malam, 14 Juli 2019.Â
Ngobrol santai dan disertai dengan menyanyikan lagu hits Didi Kempot dihadiri oleh 1500-an penonton. Sejak Ngobam dengan Didi Kempot di upload di channel youtube tanggal 20 Juli 2019.Â
Nama Didi Kempot mendadak viral di jagad raya media sosial. Segala kalangan dan usia mengunjungi channel youtube untuk mendengarkan lagu-lagu Didi Kempot. Bak mendapatkan durian runtuh, berbagai tawaran manggung dan konser sampai sekarang membanjiri dalam list manajemen Didi Kempot.
Lagu-lagu Didi Kempot yang bertemakan patah hati seakan-akan menyihir semua kalangan, dengan lagu andalannya, yang berjudul "pamer bojo", "Cidro" dan "Kalung Emas". Tidak hanya menghipnotis semua generasi dan kalangan pecinta musik, wabah Didi Kempot dan sebutan ambyar juga menular atau sedang merasuki Timnas Indonesia saat ini. Penggalan lirik lagu Didi Kempot yang berjudul "Suket Teki", sangat pas untuk menggambarkan skuad Timnas Indonesia saat ini.
Aku tak sing ngalah
Trimo mundur timbang loro ati
Tak oyako wong kowe wis lali
Ora bakal bali
Lirik lagu tersebut menggambarkan suasana hati pelatih timnas Indonesia yang telah dipecat oleh PSSI. Dan juga menggambarkan mental bertanding skuad timnas Indonesia sebelum melawan Malaysia sedang ambyar atau sedang rapuh di titik terendah.