Contoh lain yang terjadi di Indonesia, untuk usaha penjualan atau perdagangan saat ini yang merajai pasaran adalah usaha yang menerapkan sistem penjualan berbasis online. Penjualan fashion dengan sistem tradisional atau konvensional banyak yang mengalami gulung tikar.
Perubahan itu tersebut, tidak disadari oleh pengelola Liga Italia, mereka masih belum bisa move on dari romansa kesuksesan dimasa lalu saat menjadi pemilik liga terbaik dunia di era 1990-an dan awal 2000-an.
Sejak liga-liga top sepakbola eropa berubah menjadi industri komersial, Liga Inggris menjadi liga yang paling menarik untuk ditonton karena banyaknya pemain bintang dan pelatih top yang meramaikan persaingan Liga Inggris. Serta, mempunyai ciri chas permainan kick and rush yang menampilkan permainan cepat dan menyerang sehingga penonton merasa menikmati melihat permainan Liga Inggris.
Faktor lain, yaitu adanya kasus Calciopoli yang menurunkan pamor Liga Italia di mata pecinta sepakbola dunia. Hanya fans-fans klub tradisional yang masih bertahan untuk menyaksikan Liga Italia.
Jika kita mundur, 15 tahun lalu di musim 2004-2005 seandainya di akhir pekan ini, ada partai Liverpool Vs Manchester City dan Juventus Vs AC Milan. Publik sepakbola dunia, akan melihat partai big match Juventus Vs AC Milan. Karena 15 tahun yang lalu, pamor Liga Italia masih diatas Liga Inggris banyak pemain bintang yang bermain di Juventus dan AC Milan.
Di Juventus pada saat itu ada Buffon, Cannavaro, Thuram, Nedved, Del Piero dan Ibrahimovic. Kemudian di skuad AC Milan ada Kaka, Shevchenko, Maldini, Nesta, Crespo dan Cafu. Sementara pada musim 2004 / 2005, bintang Liverpool dan Manchester City masih minim.
Skuat Liverpool yang terkenal saat itu Dudek, Carragher, Gerrard, Xabi Alonso, sementara pemain bintang skuad Manchester City, yaitu David James, Shaun Wright-Philips dan Robbie Fowler. Otomatis melihat skuad yang ada dan pamor liga pada musim 2004 / 2005, penikmat sepakbola lebih memilih menonton laga Juventus Vs AC Milan.
Melihat persaingan Liga Musim ini, Liverpool dan Manchester City banyak dihuni oleh pemain bintang terutama skuad mahal Manchester City. Tanpa media promosi pun, laga Liverpool Vs Manchester City akan menyedot perhatian jutaan pasang mata seluruh dunia dibandingan dengan laga Juventus Vs AC Milan.
Permainan taktik gegenpressing ala Jurgen Klopp diramu dengan serangan balik cepat akan bertemu dengan dominasi penguasaan bola ala Pep Guardiola ditambah umpan-umpan cantik di luar nalar kita.