Mohon tunggu...
sonya winanda
sonya winanda Mohon Tunggu... -

tahun 2010 ini saya masih berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di kota Padang Sumatera Barat. saya ingin menjadi seorang pendidik,jurnalis sekaligus pengarang. GANTO adalah salah satu tempat favorit saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anjing-anjing Perkasa Berburu Babi

12 Desember 2011   14:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:26 19584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah sekian lama dilakukan, buru babi masih memiliki daya magis tersendiri. Tak masalah berapa banyak babi yang terbunuh. Yang terpenting adalah keasyikan unjuk kebolehan anjing pemburu serta rasa kebersamaan yang kental.

Buru babi telah menjadi tradisi di masyarakat suku Minangkabau sejak lama. Awalnya, berburu babi bertujuan menyelamatkan tanaman warga yang sering dirusak hama babi. Babi dikejar oleh sekelompok anjing terlatih yang dimiliki warga setempat.

Hingga kini, kebiasaan itu masih dilakukan. Buru babi selalu menjadi agenda tetap masyarakat di beberapa tempat di Sumatera Barat seperti Kabupaten Agam, Pasaman, dan Darmasraya. Ada yang melaksanakannya sekali seminggu yang dinamakan buru pakan. Buru pakan ini hanya diikuti masyarakat setempat saja. Sedangkan buru alek atau buru babi besar-besaran mengundang seluruh pemburu di Sumatera Barat.

Seperti buru alek yang baru saja dilakukan masyarakat Baso Kabupaten Agam. Perburuan itu setidaknya diikuti 200 pemburu dari seluruh Sumatera Barat. Perburuan berlangsung dari pukul 7 pagi hingga 5 sore.

Tuan rumah yang mengundang dinamakan muncak. Sedangkan tamu undangan disebut sialek. Muncak dan sialek punya tugas yang berbeda. Muncak menghalau babi ke arah kota sedangkan  sialek bertugas menunggu babi-babi tersebut. Ketika melihat babi, para muncak akan bersorak-sorai memberitahu sialek agar berjaga dan tak lengah. Saat itu hutan tak kalah ributnya dengan pasar. Gonggongan anjing-anjing pemburu dan teriakan muncak menggema-gema seantero hutan.

Anjing-anjing nan perkasa

Anjing-anjing yang diturunkan dalam perburuan bukanlah sembarang anjing. Mereka adalah anjing pilihan yang telah dilatih sebelumnya. Mereka tak kenal takut meski sasaran mereka cukup berbahaya. Tak sedikit anjing yang menjadi korban keganasan si babi. Anjing pemburu sering terluka bahkan mati karena gigi taring tajam yang menjadi andalan babi untuk menyerang musuhnya.

Anjing pemburu pertama yang mampu menggigit babi memberikan kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya. Sebaliknya, jika si anjing takut dan tak mau masuk hutan akan menjatuhkan harga diri si pemburu. Si pemburu akan dipandang tak mampu melatih anjingnya dengan baik. Perilaku anjingnya yang penakut mencerminkan pula karakter si pemilik.

Anjing yang berhasil mendapatkan gigitan pertama akan melonjak nilai jualnya.

“Bisa ditawar sampai Rp 30 juta,” ujar salah seorang Muncak, Malin (35).

Begitupun halnya dengan anjing pemberani yang terluka oleh babi. Jika si anjing tetap hidup dan tak surut keberaniannya dalam berburu, maka harganya pun tak kalah mahal dengan anjing yang mendapat gigitan pertama.

Uniknya, anjing yang dilepas ke hutan pasti kembali ketempatnya semula.

“Mereka tak pernah tersesat, selalu kembali ke tuannya,” katanya lagi.

Anjing pemburu berwarna putih dikenal dengan sebutan lupak, sedangkan yang berwarna kekuningan disebut samuik.

Para anjing perkasa itu selalu diperhatikan pemiliknya. Mereka dirawat, dimandikan dan diberi makanan yang bergizi secara teratur. Kehebatan si anjing berburu akan memberikan kebanggaan tersendiri bagi tuannya.

Bahkan sebagian pemburu menyekolahkan anjing mereka. Di sekolah anjing itu, seekor babi dilepas di lapangan terbuka lalu anjingpun dibiarkan mengejar. Namun, ketika hampir dapat, babi langsung dimasukan ke dalam kandang yang telah disediakan. Begitu berulang-ulang. Hal tersebut berfungsi melatih kecepatan lari si anjing. Satu kali putaran melepas babi dikenakan biaya Rp 10 ribu. Salah satu sekolah anjing itu bisa ditemukan di daerah Batusangkar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun