Mohon tunggu...
Sonya Leoni Selan
Sonya Leoni Selan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Bercerita tentang pendidikan dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Seni

Hari Pangan Sedunia, Pangan Lokal dari Timor untuk Indonesia

16 Oktober 2024   12:43 Diperbarui: 16 Oktober 2024   12:56 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue lapis ubi talas dan ubi jalar

Hari Pangan Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober, menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ketahanan pangan, kelaparan, dan gizi di seluruh dunia. Tahun ini, kita dapat mengarahkan perhatian kita pada potensi pangan lokal dari wilayah-wilayah Indonesia yang kaya akan sumber daya, salah satunya adalah Timor.

Timor merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki keanekaragaman pangan lokal yang kaya. Tanahnya yang subur dan budayanya yang kuat terhadap pemanfaatan hasil alam, menjadikan pangan lokal Timor sebagai aset penting untuk ketahanan pangan Indonesia. Beberapa pangan lokal dari Timor yang berpotensi besar adalah jagung, ubi-ubian, kacang-kacangan, serta biji-bijian lokal seperti sorgum.

Jagung adalah salah satu pangan utama masyarakat Timor yang sangat adaptif terhadap kondisi lingkungan kering. Jagung bisa diolah menjadi berbagai produk makanan seperti nasi jagung, bubur jagung, hingga snack tradisional. Jagung lokal dari Timor memiliki potensi untuk dikembangkan secara lebih luas, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun sebagai komoditas ekspor.

Ubi-ubian, terutama ubi kayu dan ubi jalar, juga merupakan pangan lokal penting. Ubi-ubian ini kaya akan serat dan dapat diolah menjadi berbagai produk olahan seperti gaplek, tepung ubi, hingga keripik. Ubi yang tahan terhadap kekeringan menjadikannya pilihan yang baik untuk ketahanan pangan di daerah-daerah yang rawan kekeringan seperti Timor.

Selain itu, sorgum, yang merupakan biji-bijian kuno, menjadi salah satu bahan pangan yang semakin diminati karena kandungan gizinya yang tinggi. Sorgum lokal Timor sudah mulai diolah menjadi tepung dan berbagai produk pangan modern lainnya. Ini membuka peluang besar untuk pengembangan pangan lokal yang sehat dan ramah lingkungan.

Pengembangan pangan lokal dari Timor tidak hanya menjadi solusi untuk masalah ketahanan pangan di daerah tersebut, tetapi juga dapat menjadi kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional. Pangan lokal yang dihasilkan dengan metode pertanian berkelanjutan dapat membantu mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor pangan, sekaligus meningkatkan kemandirian dan keberagaman sumber pangan dalam negeri.

Peringatan Hari Pangan Sedunia mengingatkan kita untuk lebih memanfaatkan dan mengapresiasi potensi pangan lokal yang dimiliki Indonesia, termasuk dari Timor, untuk mewujudkan ketahanan pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat.

Untuk mewujudkan ketahanan pangan maka hal yang perlu dilakukan adalah mencintai pangan di tempat kita masing-masing, setelah mulai memikirkan bagiamana terus melestarikan pangan dan mengelolah pangan tersebut.

Kita semua punya peran penting dalam menjaga ketahanan pangan yang berdaulat, bahkan perlu adanya edukasi dari dalam rumah terhadap anak-anak tetang pangan lokal di Timor .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun