Mohon tunggu...
Sony Akbar A.
Sony Akbar A. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Iseng mencari ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memilih untuk Kemajuan

17 Desember 2023   22:57 Diperbarui: 17 Desember 2023   23:01 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak terasa akhir tahun 2023 sudah hampir sampai yang dimana kita akan merayakan tahun baru 2024. Sudah hampir selama 5 tahun, sadar atau pun tidak sadar kita berada dalam sistem peraturan pemerintah yang di buat oleh orang-orang terpilih dan paling dipercaya oleh masyarakat. Tidak terasa juga bahwa di tahun 2024 kita sudah mulai harus memilih orang-orang baru dalam pemerintahan, mulai dari Lembaga yang bawah, menengah dan juga Presiden dan Wakil Presiden.

Kita bisa belajar dari sistem-sistem yang sudah di aplikasikan sebelum-sebelumnya, apakah kita menyukainya atau tidak karena bila sudah di sah-kan maka kita harus mengikuti peraturan yang dibuat, peraturan-peraturan tersebut dibuat sedemikian rupa yang dirasa oleh pemerintah sangat berpengaruh baik untuk kemajuan negara kita kedepannya.

Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi dan cepatnya pertukaran informasi yang kita dapat saat ini membuat kita bisa lebih melihat apakah yang dilakukan oleh pemerintah kita berdampak baik atau buruk terhadap Masyarakat. Peraturan tersebut bisa saja hanya menguntungkan beberapa pihak dan tidak sama rata, teknologi saat ini dapat membuat kita ikut mengobservasi tentang beberapa hal yang sedang terjadi di negeri ini walaupun hal itu menimbulkan banyak pro dan kontra diantara masyarakat itu sendiri. 

Dengan kata lain, kita sebagai generasi penerus harus bijak dalam mencerna berbagai informasi terkait pemerintahan, apa lagi sekarang karena sudah dekat dengan pemilihan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang baru yang akan di laksanakan pada 14 Februari 2024 banyak false information atau hoax yang disebarkan demi untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Kita sebagai generasi yang sangat melek dengan teknologi harus bisa memilah dan menyisihkan informasi-informasi yang dirasa hoax atau sebagainya, kita harus bisa mengecek fakta suatu informasi agar kita bisa lebih mengenal para calon -- calon yang akan menggantikan Presiden kita saat ini.

Karena suara atau pilihan yang kita sumbangkan sangat berpengaruh bagi bangsa yang kita pijaki ini, bangsa ini setiap harinya bisa mengalami perubahan baik yang kecil ataupun perubahan yang derastis. Nanti, ketika tiba saat nya untuk melakukan pemilihan calon presiden dan wakil presiden yang baru, kita bisa menggunakan hak suara kita untuk melakukan sedikit perubahan pada bangsa ini. Hak yang kita gunakan saat memilih nanti dapat berpengaruh bagaimana bangsa ini kedepannya, apakah akan lebih maju dan berkembang, masih sama seperti tahun -- tahun sebelumnya atau bahkan mengalami kemunduran dan yang lebih parah lagi banyak mengalami masalah -- masalah yang baru.

Oleh karena itu, kita harus bisa menggunakan hak suara kita dengan baik dan bijak. Saat -- saat ini kita mulai harus melakukan observasi calon -- calon yang akan menjadi pemegang kursi calon presiden untuk 5 tahun ke depannya.

 Pada tanggal 12 Desember 2024 kemarin, kita sudah mulai disuguhkan dengan tayangan debat para calon -- calon presiden selanjutnya, hal ini sangat penting untuk diketahui karena mereka mulai membeberkan apa saja yang akan mereka lakukan jika terpilih menjadi Presiden Indonesia untuk 5 tahun kedepan, ada pun nama -- nama yang akan menjabat untuk menjadi Presiden yaitu Anies Rasyid Baswedan -- Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto -- Gibran Rakabuming Raka, dan yang terakhir yaitu Ganjar Pranowo -- Mahfud MD.

Debat calon presiden ini diawali dengan penyampaian visi dan misi yang dimiliki oleh para calon presiden dan mereka diberi waktu 4 menit untuk menyampaikan visi dan misi yang dimilikinya. Penyampaian visi dan misi diawali oleh Bapak Anies Baswedan yang dimana ia mengatakan bahwa negara hukum menempatkan hukum sebagai rujukan utama untuk memberikan rasa keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat, hukum ini harus dipegang teguh oleh seluruh masyarakat atau pun pemerintah, baik yang berada di puncak kekuasaan dan seluruh jajaran. Namun, kenyataannya banyak peraturan yang di "tekuk" oleh banyak pemegang kekuasaan hanya karena kepentingan yang dimiliki oleh mereka. Maka ia menegaskan bahwa Negara Indonesia ini adalah negara yang berpegang teguh pada hukum dan bukan negara kekuasaan, karena dalam negara hukum kekuasaan diatur oleh hukum. Sedangkan dalam negara kekuasaan, hukum diatur oleh penguasa. Oleh karena itu, Pak Anies menjelaskan bahwa ia akan melakukan perubahan yang dimana hukum yang sekarang terlihat seperti runcing kebawah sedangkan ia akan melakukan perubahan agar hukum yang berjalan sama rata bagi semua kalangan dan lapisan masyarakat.

            Saat menyampaikan visi dan misi, Pak Anies sedikit "menyentil" seorang calon wakil presiden dari salah satu pasangan yang dimana ia menganggap bahwa salah satu calon wakil presiden adalah kalangan milenial yang dimana ia bisa menjabat menjadi calon wakil sedangkan orang -- orang milenial yang lainnya masih berada diluar sana untuk menyampaikan aspirasi dan tak jarang dihadapi dengan kekerasan oleh petugas yang melakukan penjagaan.

Lalu dilanjukan dengan pemnyampaian visi dan misi dari Pak Prabowo Subianto yang dimana ia mengatakan bahwa pasangan Prabowo dan Gibran sangat menjunjung tinggi hukum, HAM. Ia sadar bahwa adanya kekurangan untuk layanan pemerintahan sehingga ia akan melakukan perbaikan atas kekurangan layanan pemerintahan tersebut. Selain itu juga, ia mengatakan akan melakukan pemberantasan korupsi yang dimana masalah korupsi tersebut adalah masalah yang tidak hilang yang sudah sejak lama sekali.

Selain itu, Pak Prabowo juga mengatakan bahwa ditengah situasi panasnya yang banyak terjadi di beberapa negara diluar sana, Indonesia masih "adem" dan damai dikarenakan management negara yang berhasil, namun masih banyak kekurangan yang harus di benahi. Ia mengatakan bahwa pemimpin itu harus memberikan contoh untuk masyarakat, karena yang dibutuhkan Indonesia adalah persatuan dan kesatuan, kita tidak memerlukan untuk saling menghasut dan saling menghina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun