Saat SMP, seorang pria tinggi, manis dan pintar menarik perhatian Sera, yakni Anfa. Sera sering berpikir kenapa Anfa tidak begitu popular di sekolah. Padahal baginya, Anfa adalah pria yang sempurna.
Saat SMA, ia kembali satu sekolah dengan Anfa. Tapi hanya 2 tahun Sera bisa melihatnya setiap hari di sekolah, karena pada kelas XII Sera mengikuti program pertukaran pelajar ke Finlandia selama setahun. Itu artinya saat ia pulang ke Indonesia nanti, Anfa telah lulus SMA. Dan Sera harus mengulang pelajaran kelas XII, lalu lulus Bersama angkatan adik kelasnya.
Saat mempersiapkan UN SMA. Sera benar-benar fokus belajar. Ia mulai lupa terhadap Anfa. Ia belajar mati-matian demi bisa lulus dengan mempertahankan nilai terbaik yang telah ia lakukan dari kelas X. karena saat di Finlandia, ia tidak benar-benar belajar materi kelas XII di sekolah lantaran terhalang oleh perbedaan Bahasa.
Sera lulus dengan nilai yang sangat baik, dan diterima di universitas dan jurusan yang ia inginkan. Kini ia kuliah di satu universitas yang sama bersama sahabat kecilnya, Zean dan Nara.
Setelah beberapa tahun kuliah, Zean dan Nara yang kini berada di semester akhir memiliki segudang tugas untuk dikerjakan. Sera yang kini berada 1 angkatan dengan mereka, harus rela untuk membantu mereka mengerjakan tugas yang sangat banyak. Sampai julukan 'senggol-bacok' pun pantas diberikan pada Zean dan Nara yang sangat stress menjelang semester terakhir.
"Nar, bantuin bikin script animasi sama iklan gue dong," pinta Zean. "Ah.. tugas gue aja belom selesai ini udah disuruh bikin tugas orang lain. Ogah ah," jawab Nara.
"Yee... gue bantuin bikin tugas lo deh," kata Zean. "Lo juga Ser, kan lo bisa 4 bahasa asing. Bahasa Inggris ngga perlu deh gue soalnya nggak boleh dipake. Terjemahin ke Bahasa Rusia aja kali ya? Siapa tau animasi gue bisa saingan sama kartun Masha and The Bear," sambungnya. "Iya iya, nanti gue bantuin."
Sepulang kuliah mereka berkumpul untuk membantu mengerjakan tugas Zean seperti yang dijanjikan di sebuah caf. "Eh, hari ini temen gue ngajak ketemuan lagi. Dia cuma bisa hari ini, soalnya dia ngga bisa sering izin. Gue ajak kesini aja kali ya?" kata Nara membuka pembicaraan.
"Ya udah, siapa tau dia bisa bantuin ngerjain tugas lo berdua," jawab Sera.
"Tapi dia sama temennya juga, nggak apa-apa kan?" kata Nara sekali lagi.
"Iya iya," jawab Zean.
