Mohon tunggu...
Sonya Nadira Gularso
Sonya Nadira Gularso Mohon Tunggu... Lainnya - siswi SMAN 28 Jakarta

Sonya Nadira Gularso - 31 - XI MIPA 3

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Batik Tulis Perlu Perawatan Khusus?

28 Agustus 2020   23:18 Diperbarui: 28 Agustus 2020   23:18 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batik tentunya sudah tidak asing lagi di telinga warga Indonesia, maupun mancanegara. Kain bergambar dan memiliki proses pembuatan yang khusus ini ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.

Sudah hampir sebelas tahun sejak penetapan tersebut, yang setiap tahunnya warga Indonesia merayakan dengan memakai batik, baik ke sekolah, maupun tempat kerja. Oleh sebab itu, sebagai warga Indonesia sudah sepatutnya kita ikut melestarikan batik dengan mengenal lebih dalam mengenai batik, seperti batik tulis.

Mengapa batik tulis memerlukan perawatan khusus? Apa yang membedakan batik tulis dengan batik lain? Berbeda dengan batik lainnya, batik tulis memiliki proses pembuatan yang cukup lama yaitu sekitar 1 atau 2 bulan untuk setiap batiknya.

Mengapa pembuatannya sangat lama? karena teknik pengerjaan motif ditulis atau digambar dengan tangan secara manual oleh pembatik. Pembatik menggunakan canting yang berisikan malam atau lilin yang nantinya akan dipanaskan menjadi tinta untuk batik.

Selain itu, kain yang dipakai juga berbeda dengan batik lain. Kain mori yaitu kain yang berasal dari bahan-bahan alam seperti katun dan sutra merupakan bahan utama membuat batik tulis. Karena proses pembuatan dan bahan yang digunakan inilah, yang menjadikan batik tulis memiliki harga yang cenderung mahal dibanding batik lainnya. 

Apa yang terjadi bila batik tulis tidak diberi perawatan khusus? Tentunya batik akan mengalami  penurunan kualitas baik dari segi warna, bahan, dan lainnya. Agar mencegah masalah tersebut terjadi, perlu diperhatikan pada saat pencucian batik, dimana kita tidak boleh mencuci batik dengan mesin cuci melainkan dengan tangan secara manual.

Sabun yang digunakan juga bukan sembarang sabun melainkan sabun khusus untuk mencuci batik. Batik tulis tidak boleh diperas, sehingga untuk mengeringkan cukup dengan membentangkan batik dan menghindari batik dari sinar matahari. Karena rentan terhadap panas, saat menyetrika pun harus dilapisi oleh kain terlebih dahulu dan dengan suhu yang rendah.

Dengan Begitu, keawetan serta kualitas dari batik tulis bisa terjaga sebab perawatan khusus yang diberikan tersebut. Sehingga uang tidak terbuang sia-sia karena batik yang tidak terawat, dan kelanjutan batik sebagai warisan budaya Indonesia bisa tetap terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun