ADOPTION OF COMPUTER ASSISTED AUDITING TOOLS (CAATs)
Semenjak tahun 2005 sampai dengan 2020, beberapa pebelitian tentang teknologi telah dilakukan dan beberapa model baru dalam teknologi telah dikembangkan. Dimana salah satunya adalah penelitian yang dilakukan Isabel Padrosa dan teman-teman, yang mana dalam penelitian nya tersebut menyajikan teori tentang bagaimana seseorang dalam menerima bantuan  Computer-assisted Audit Tools (CAATs) dalam konteks auditor hukum negara Eropa. Compute r-assisted Audit Tools (CAATs) sendiri merupakan faktor yang di anggap sangat penting dia audit karena dianggap dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaan audit. maka dari itu jurnal yang di tulis oleh Isabel Padrosa mengidentifikasi penentu adopsi Computer-assisted Audit Tools (CAATs), dang mengembangkan Computer-assisted Audit Tools (CAATs) serta model yang di adopsi.
                         Â
      Gambar di atas merupakan gambaran model penelitian yang di lakukan Isabel Padrosa dimana di atas dijelaskan adopsi penentu alat audit berbantuan komputer. Tujuan dari model di atas dibuat adalah untuk menjelaskan faktor apa saja yang menjadu penentu penggunaan CAATs oleh auditor Hukum di Eropa, serta dampak yang di rasakan dari penggunaan CAATs tersebut.  Dalam gambar model di atas dijelaskan bahwanya yang mempengaruhi penggunan CAATs salah satunya di pengaruhi oleh pengaruh sosial yang mana dalam pengaruh social sendiri terdapat tiga hal yang bisa menjadi pembangkit keinginan menggunakan CAATs yaitu rekan dalam pekerjaan ,jumlah auditor dalam firma, serta jumlah kolaborator dalam perusahaan. Ketiga hal tersebut merupakan bagian dari pengaruh social yang bisa menjadi penyebab penggunaan alat bantu teknologi (CAATs) dalam pekerjaan audit. Faktor selanjutnya yan dapat mempengaruhi dalam penggunaan CAATs sendiri adalah kegunaan yang di rasakan oleh para auditor yang mana mereka menganggap kemudah dalam mengunakan CAAts, dan akan semakin meningkatkan produktivitas pribadi auditor.
      Faktor yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi penggunaan CAATs adalah dimana perusahaan memfasilitasi penggunaan CAATS, sehingga mau tidak mau para auditor bisa menggunakan CAATs dengan mudah. Selanjutnya dalam penelitian Isabel Padrosa juga menggunakan Number of Statutory Auditors sebagai variabel moderasi dimana  menurut Bierstaker et al., (2013) Jumlah auditor wajib biasanya mencerminkan jenis dan kompleksitas TI klien yang diterima, dan itu dapat menyebabkan penggunaan CAATs. Selain faktor perusahaan memfasilitasi serta kemudahan dalam menggunakan CAATs faktor yang sangat penting dalam mendorong menggunakan nya adalah keinginan pribadi dalam menggunakan CAATs, yang mana enkatesh et al., (2003) jugamenegaskan bahwa niat perilaku menentukan dalam pengguanaan CAATs sendiri.
      Yang selanjutnya dalam jurnal Isabel Padrosa juga melihat bagaimana dampat penggunaan CAATs dapat mempengaruhi individu yang menggunakannya dimana Hubungan antara penggunaan dan dampak individu memiliki efek langsung sebagai pendorong penting keberhasilan IS. Di jurnal Isabel Padrosa juga menggunakan Firm Influence sebagai variabel yang memoderasi Niat untuk menggunakan CAATs.
      Maka dari faktor yang digunakan tersebut hasil dari penelitian Isabel Padrosa dan teman- teman sebagai berikut :
                    Â
Dari gambar di atas di jelaskan bahwa number of statutory auditors (nsa) tidak memiliki efek moderasi terhadap perceived usefulness (pu) atau niat untuk menggunakan caats (iu). serta  jumlah statutory auditor yang lebih banyak juga tidak mempengaruhi hubungan antara kegunaan yang dirasakan dan niat untuk menggunakan caats, selain itu pengaruh moderasi jumlah statutory auditor terhadap hubungan antara niat untuk menggunakan (iu) dan penggunaan caats (penggunaan) tidak didukung secara statistik, selama tingkat signifikansi dari nilai jalur yang sesuai (0,117) lebih tinggi dari 0,05. pengaruh number of statutory auditors terhadap iu  pengaruhnya sangat yang kecil. number of statutory auditors (nsa) bertanda negative berdampak pada penggunaan caats (penggunaan).
Namun niat dalam menggunakan caats (iu) berdampak positif pada penggunaan caats (use), yang mana berdasarkan nilai estimasi adalah 0,477 (). nilai ini signifikan untuk p<.001, dan f menunjukkan bahwa intention to use caats (iu) berpengaruh besar terhadap penggunaan caat (gunakan). h10 tidak didukung. artinya, kita tidak bisa mengatakan bahwa penggunaan caats (use) positif mempengaruhi perceived individual impact. Selanjutnya adalah Pengaruh Perusahaan  tidak memoderasi pengaruh Niat untuk menggunakan CAATs pada Penggunaan.  menunjukkan bahwa efeknya akan lebih lemah dengan tingkat Pengaruh Perusahaan yang lebih tinggi. Hasil yang sama diperoleh untuk H11c. Hipotesis ini tidak didukung. = -0,234, yang akan disarankan bahwa efeknya akan semakin lemah dengan tingkat Firm Influence (FI) yang lebih tinggi. H11d tidak didukung. Pengaruh Perusahaan tidak secara positif mempengaruhi Dampak Individu yang dirasakan, selama estimasi nilai tidak signifikan.