Mohon tunggu...
Sonya Alfinatasya
Sonya Alfinatasya Mohon Tunggu... Lainnya - A girl and woman who stucked in the same happy soul.

Hi there! Iam newbie!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pulau Terkaya Dengan Penduduk Termiskin

15 Desember 2021   17:48 Diperbarui: 20 Desember 2021   16:03 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kandungan emasnya, dijadikan bahan rebutan..

Batu baranya, diolah lagi untuk penerangan..

Tanah suburnya, dijadikan hamparan perkebunan yang menghasilkan uang milyaran..

Namun,

Jangankan perhiasan, sebagian  rakyatnya tak  layak berpakaian

Anak-anaknya  hidup dalam kelaparan

Manusia dewasanya tidak mengenal tulisan

Malam harinya, semua sudut petang tanpa penerangan

Dan peradabannya seolah terasingkan..

Dokumentasi Merawat Papua
Dokumentasi Merawat Papua

 

Terkadang fakta memang menyesakkan. Dualisme yang ekstrim ini memang nyatanya berjalan berdampingan. 

Pulau indah yang terletak di bagian Timur Indonesia ini memiliki banyak masalah yang kronis dan kompleks.

Selain jauh dari jangkauan, hidup rakyatnya juga tak kalah jauh dari perhatian.

Persentase Buta hurufnya, menempati posisi tertinggi.

Tak mau kalah dari buta huruf, gizi buruknya juga menempati posisi jawara di negeri ini.

dok.pri
dok.pri

Akibat hal tersebut, maka rakyatnya

Tidak tahu kapan mereka dilahirkan

Tidak tahu bagaimana nama mereka dituliskan,

Tidak memiliki kartu identitas/pengenal,

Dan mirisnya, tidak bisa mengenali sampai kapan batas layak konsumsi pada makanan kemasan..

Dokumentasi Merawat Papua
Dokumentasi Merawat Papua

Apakah ada yang lebih buruk dari tidak bisa mengetahui apapun di dunia ini?

Dikala semua hal bisa kita ketahui  melalui huruf yang terstruktur dan tercetak pada lembaran buku, tersurat berjuta giga pada Google.

Ketika kita terarah berkat banyak membaca, mendapat petunjuk melalui kitab agama, dan beberapa problema hidup bisa kita temukan solusinya dengan mencari tahu

Bahkan Tuhan pun menyeru umatnya untuk menjadi berilmu..

dok.pri
dok.pri

Apakah adil jika sampai detik ini ada yang masih belum mengenal tulisan?

Terbelakang karena keadaan?

Bahkan ekspektasinya hanya sekedar hidup sampai esok dari hasil alam..

Tanpa tahu adakah kehidupan di lain latar,

Dokumentasi Merawat Papua
Dokumentasi Merawat Papua

Bahkan yang tinggal di gunung pun tidak tahu apa itu laut,

Bertanya-tanya adakah air sebanyak itu di bumi ini yang menyelimut

dok.pri
dok.pri

Karena alam yang menghidupi,

Mereka tak menuhankan materi

Membiasakan diri dengan berbagi

Membantu tanpa pamrih

Juga tidak mengharap belas kasih

Dokumentasi Merawat Papua
Dokumentasi Merawat Papua

Anak-anak terbiasa dan nyenyak tertidur diatas tumpukan jerami, tanpa ada bantal, guling, atau selimut yang menemani,

dok.pri
dok.pri

Sekalinya tidur diatas kasur pemberian, mereka senang bukan kepalang

dok.pri
dok.pri

Mungkin kita yang memiliki kehidupan serba ada di mama kota, melihatnya kasihan

Namun sebenarnya mereka bahagia tanpa ada bahan perbandingan

dok.pri
dok.pri

Selain itu, di kotanya, anak-anak yang seharusnya duduk belajar di bangku sekolah

Malah duduk meringkuk sembari mengorek tong sampah

Sebagian dari mereka berjalan menyusuri trotoar

Dengan lem aibon menempel pada indra penciuman

aibon-png-61c045a717e4ac352831ad62.png
aibon-png-61c045a717e4ac352831ad62.png
Bahkan mirisnya, sebagian anak aibon ini baru menginjak usia belasan..

Dokumentasi Merawat Papua
Dokumentasi Merawat Papua

Mau dibawa kemana peradaban?

Jika anak mudanya hidup tanpa arahan,

Hancur begitu saja karena ketidaktahuan..

Dokumentasi Merawat Papua
Dokumentasi Merawat Papua

Namun, setelah keluh kesah saya yang berjilid-jilid ini,

Saya hadir menawarkan solusi

Ada beberapa pahlawan kontemporer yang meninggalkan kenyamanannya di kota,

Demi memajukan peradaban Papua,

Mereka rela mengikhlaskan segala kemudahan yang tersaji di perkotaan,

Untuk menciptakan harapan baru di pedalaman,


Menyalakan pelita di kegelapan yang dalam


Mengajarkan dari bagaimana mereka menggunakan pakaian,


Bagaimana menjaga kebersihan


Merubah kebiasaan


Dan tentu, Memperkenalkan tulisan



Sudah sepantasnya kita, saudara setanah airnya peduli dan beraksi

Untuk membantu memenuhi hak-haknya yang terabaikan

Memberi panggung dan perhatian yang layak mereka dapatkan

Melalui tangan para pahlawan tadi

Kepedulian kita terhadap Papua dapat tersalurkan,

Cinta kita dapat terwakilkan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun