seolah ketiadaan di suaramu
mengelilingi aku dalam keheningan
melalui setiap tetesan memori
menghiasi malam tanpa bintangku
aku mencoba mengumpulkannya
dengan kata-kataku, ketakutanku, jiwaku
namun mereka tetap ikatan selamanya
ke tempat yang tidak bisa aku jangkau
makhluk yang tidak bisa aku lihat
dan cinta yang tak pernah mampu kudengar
eksistensi berbungamu menumpahkan kelopak tak terlihat
aku sepertinya dapat menemukannya
namun, aku merasa tidak pasti
semua bagian dari jiwamu
apakah engkau meninggalkannya untuk kutemukan
jejak remah roti hanya mengarah
untuk kesempatan di masa depan
untuk janji yang tidak pasti
atau apakah aku baru saja mencuri jejak
dari keberadaanmu, engkau pergi ke alam semesta
mengklaimnya sebagai sesuatu yang bisa kumiliki
haruskah aku menyimpannya
atau menyebarkannya
atau apakah semuanya bahkan milikmu
mungkinkah itu adalah bagian dari jiwaku
masih berpegang teguh padamu
bahwa engkau akhirnya pergi
harus lengkap sendiri
apa yang mampu kulakukan
berdiri berhamburan
memegang jiwa seseorang
yang mungkin milikku atau bukan
jika bukan
aku masih merindukan semua bidak
yang aku berikan kepadamu
jika mereka
aku masih kosong
karena
aku selamanya hampa tanpamu
***
Solo, Sabtu, 8 Juni 2019. 8:01 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H