Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bulan Ramadan

4 Mei 2019   09:50 Diperbarui: 7 Mei 2019   09:45 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustr: dosomethingnew.com

apakah kita saksi untuk saat yang tepat
pada bulan yang termasyhur dan membanggakan
ketika semua orang keberatan kesenjangan
tetapi bulan ramadan maju selangkah

tidak ada yang bisa mengatur waktu
pada awalnya seolah-olah keluar
dari lubang hitam atau sumur air belum dipetakan
menyusuri jalan, siapa yang tahu

sekarang satu atau dua hari berlalu, telah berlalu
bulan ada di jalur cepat yang menjulang tinggi
dan mengisi bola dengan cahaya lembut yang tenang

teman-teman mengejar, kunang-kunang ramah tamah
banyak dari ini tetap terjaga di malam hari
sebelum mereka terbang, menghilang jauh
ke bagian epik malam
pertemuan bulan hitam
hanya untuk melihat sekilas pola apa pun
bintang pagi atau pin bar pembentuk
sepotong cahaya pada grafik menyala dengan hati-hati
perona pipi pertama di bulan fitri
namun, jika hanya satu yang dapat mengatur
waktunya, kapan akan menyala

jauh di bawah bulan hitam, semua mata gelap
namun, bagaimana orang bisa menghela nafas
bulan hitam yang tidak dapat diprediksi, harus ditampilkan
hanya mengintip, menghujani bumi dengan sukacita ramadan

akankah muncul dalam waktu singkat, jauh dari pandangan
galaksi menerangi sudut teduh malam
satu jam di eden membunyikan alarm
sekumpulan peri terselubung mendorong langit
setiap bintang melempar topinya
hanya untuk memberi tahu terlebih dahulu
saat bulan sabit akan muncul
dan dengan tumpahan sinar bulan pertama

berjalan menyusuri bulan hitam
tanpa cahaya atau air menjadi biru
seolah berjalan mati, ditutup matanya
tidak ada pola yang tidak ditentukan oleh desain
tetapi tepat sampai ke puncak lonjakan

masih ada ruang kosong tanpa tanda
cahaya di jalan ini tidak melukis
dan kali ini, waktu tidak akan memberi tahu
apakah ada orang yang bisa menebak siapa pun

semoga sukses untuknya, yang liar
atur waktu bulan hitam, pandangan pertama
tepatnya saat bulan fitri akan muncul
mencerahkan kita, lebih dari sekadar ingin tahu
beri tahu kita juga
jangan hanya mentweet ke bintang-bintang

***
Solo, Sabtu, 4 Mei 2019. 9:30 am
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun