Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jalan Salib, Yesus Dibaringkan di Dalam Kubur

20 April 2019   06:39 Diperbarui: 20 April 2019   12:13 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustr: Malcolm Guite

Di sini, di pusat semuanya masih.
Sebelum aduk dan gerakan duka kita.
Yang menanggung rasa sakit itu dengan ritme, ritual.
Sikap lega tak berguna yang indah.
Jadi kita mengurapi kulit yang tidak bisa dirasakan.
Menenangkan daging-Nya yang hancur dengan hati-hati.
Mencium luka yang kita tahu tidak bisa disembuhkan.
Dengan dupa aroma hanya udara kosong.
Dia memberkati setiap cinta yang menangis dan berduka.
Dan membuat kesedihan kita sakit dari kelahiran baru.
Cinta yang dituangkan dalam keheningan di kuburan tua.
Memperbarui bunga, merawat tanah kosong,
Tidak pernah hilang.
Dalam dirinya semua cinta ditemukan.
Dan ditaburkan bersama-Nya, benih di tanah yang kaya.

***
Solo, Jumat, 19 April 2019.  10:14 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun