Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan Salib, Penyaliban: Yesus Dipaku di Kayu Salib

19 April 2019   23:19 Diperbarui: 20 April 2019   11:31 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustr: Malcolm Guite

Lihat, saat mereka melepaskan jubah dari punggung-Nya.
Dan rentangkan tangan-Nya dan mereka memaku-Nya ke salib,
Paku gelap menusuk-Nya dan langit berubah hitam.
Dan cinta terikat erat pada kehilangan.
Tetapi di sini perubahan murni terjadi. Di pohon ini.
Kehilangan menjadi keuntungan, kematian membuka ke kelahiran.
Di sini yang terluka menyembuhkan dan mengikat membuat bebas.
Bumi bernafas di surga, akar surga di bumi.
Dan di sini kita melihat panjang, lebarnya, tingginya.
Di mana cinta dan kebencian bertemu dan cinta tetap benar.
Di mana dosa bertemu rahmat dan kegelapan berubah menjadi terang.
Kita melihat apa yang dapat ditanggung dan dilakukan oleh cinta.
Dan di sini Penyelamat kita memanggil kita ke sisi-Nya.
Cinta-Nya bebas, lengan-Nya terbuka lebar.

***
Solo, Jumat, 19 April 2019. 8:11 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun