berdiri di jendela aku dengan rasa sakit di dadaku
memandang ke luar jendela saat hujan turun
merenung keras jika aku mampu menahan ujian ini
diperbaiki dengan tatapan yang hilang
dalam ketidakberdayaan air mata aku tenggelam.
tetesan hujan meledak saat jatuh dan jatuh ke tanah
menjadi sejuta tetesan bergabung menjadi genangan
seperti bunyi drum yang diredam
suaranya yang kacau namun menenangkan
terpesona oleh penampilannya
begitu indah dan halus
mataku menjadi lelah tetapi aku masih ingin bersaksi
manik-manik kaca ini jatuh dengan menawan dari langit
berharap itu menghilangkan kebosanan dan kegilaannya
merasa lembab tertiup angin saat mencium pipiku kering
keajaiban ini sebelum aku
aku mampu menatap sepanjang malam
karena aku sangat menyukainya
itu membawa pelipur lara yang sangat kuinginkan
sama seperti cintaku
aku akan menatapnya sampai terang
berharap aku bisa memberitahunya
tentang cinta yang aku selamatkan
***
Solo, Selasa, 19 Maret 2019. 16:17
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H