Mengapa kita menilai Amien Rais melecehkan Allah? Itulah yang bisa kita simpulkan dari pernyataan dia di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Maret 2019.
Politisi (kalau masih layak dianggap) senior Amien Rais kembali menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta pemerintahan yang dipimpinnya. Amien mengatakan, di era kepemimpinan Jokowi, pemerintah Indonesia berjalan tidak baik. Bahkan, kata Amien, para malaikat juga tahu soal itu dan selalu berdoa demi kebaikan Indonesia.
"Tapi sepertinya, Insya Allah yang menang itu yang ditentukan oleh Allah SWT. Jadi malaikat-malaikat barangkali sudah lapor tiap hari, Allah sudah mengetahui tanpa malaikat lapor Allah sudah tahu," katanya.
Amien melanjutkan, malaikat juga meminta agar pemimpin Indonesia saat ini segera bisa diganti.
"Tapi dengan bahasa Indonesia, malaikat ini tiap hari turun. Tiap hari lapor kepada Allah, Ya Allah bangsa Indonesia itu sebenarnya bangsa yang punya potensi tapi pemimpinnnya ugalan-ugalan tolong Ya Allah kalahkan, tentukan kalah," ujar Amien.
Ketua Dewan Pertimbangan PAN ini juga meyakini jika malaikat sudah ikut berdoa demikian, maka Allah akan mengabulkan doa tersebut.
"Nah, kalau para malaikat sudah berdoa kira-kira Allah akan mengijabahnya," kata Amien.
Dari ungkapannya itu bukankah dia merasa lebih hebat dari Allah? Ucapan dan perilaku seperti itu bisa kita samakan dengan melecehkan Allah.
Siapakah yang tahu tentang tindakan malaikat? Siapakah yang tahu tentang apa yang akan Allah putuskan terhadap manusia dan ciptaan-Nya yang lain? Bukankah itu semua wilayah Allah, yang berarti hanya Allah sendiri yang berhak menentukan?
Jikalau Amien Rais merasa tahu tentang apa yang dilakukan oleh malaikat, merasa tahu apa yang akan Allah putuskan, itu berarti bahwa dia merasa lebih hebat dari Allah. Dia merasa lebih hebat dari Allah dan sekaligus melecehkan-Nya.
Adakah manusia di dunia ini yang tahu tentang apa yang akan Allah putuskan? Adakah manusia yang mampu mengatur Allah? Nah, ternyata hari ini ada manusia yang bernama Amien Rais yang merasa memiliki hak dan kemampuan di atas Allah. Sungguh hebat dia. Melebihi peran Nabi dari sepanjang zaman. Kita semua tahu bahwa tak ada satu pun Nabi yang berani menyatakan diri lebih hebat dari Allah.