Dahulu aku memiliki zona nyaman di mana aku tahu aku tidak akan gagal. Keempat tembok yang sama dan pekerjaan yang sibuk benar-benar lebih seperti penjara. Aku sangat ingin melakukan hal-hal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Namun tetap di dalam zona nyamanku dan mondar-mandir di lantai lama yang sama.
Aku mengatakan tidak masalah bahwa aku tidak melakukan banyak hal. Aku bilang aku tidak peduli dengan hal-hal seperti cek komisi dan semacamnya. Aku mengaku sangat sibuk dengan hal-hal di dalam zonaku. Namun jauh di lubuk hatiku aku merindukan sesuatu yang spesial dari diriku sendiri.
Aku tidak bisa membiarkan hidupku berlalu hanya dengan melihat orang lain menang. Aku menahan napas; aku melangkah keluar dan membiarkan perubahan dimulai. Aku mengambil langkah dan dengan kekuatan baru yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Aku mencium selamat tinggal zona nyamanku dan menutup serta mengunci pintu.
Jika kita berada di zona nyaman, takut untuk keluar, ingatlah bahwa semua pemenang pada suatu waktu dipenuhi dengan keraguan. Satu atau dua langkah dan kata-kata pujian dapat membuat impian kita menjadi kenyataan. Raih masa depan kita dengan senyum; keberhasilan ada untuk kita.
***
Solo, Minggu, 3 Maret 2019. 12:23
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H