Modal Sosial adalah konsep yang bertujuan menekankan pentingnya kontak sosial antara kelompok dan dalam kelompok. Ini terutama berarti bahwa jaringan sosial memiliki nilai yang terkait dan bahwa mereka tidak selalu merusak seperti yang dipikirkan sebelumnya.
Konsep modal sosial juga menekankan bahwa jejaring sosial mengarah pada peningkatan produktivitas pada individu, tim, dan organisasi. Peningkatan produktivitas ini bisa bersifat finansial dan sebaliknya. Ini berarti kontak sosial dapat meningkatkan kepercayaan diri, pemenuhan dengan membina hubungan positif. Intinya adalah bahwa seperti halnya bentuk modal lainnya (modal manusia, fisik, finansial) juga penting dan bermanfaat bagi keberlangsungan masyarakat.
Istilah modal sosial telah digunakan dalam berbagai bentuk dalam berbagai disiplin ilmu. Bank Dunia, misalnya, menggunakannya untuk mendefinisikan pembangunan sosial dan ekonomi. Pakar perusahaan juga menggunakannya untuk pendekatan pengembangan organisasi. Judson Hanifan memperjuangkan penggunaan modal sosial. Dia menggunakannya dalam diskusi tentang pusat komunitas sekolah pedesaan. Dia mempromosikan pentingnya hubungan sosial di antara orang-orang untuk membangun itikad baik dan simpati di antara sesama anggota dan untuk mempromosikan kerja sama.
Kemudian pada Jane Jacobs, Pierre Bourdeiu dan James S. Coleman berkontribusi dari waktu ke waktu dalam pengembangan konsep. Robert D. Putnam bekerja secara luas kemudian dan itu adalah karyanya yang memperluas gagasan modal sosial untuk penelitian dan diskusi kebijakan.
Hambatan untuk Penciptaan Modal Sosial
Mungkin ada banyak alasan yang dapat bertindak sebagai penghambat penciptaan atau pengembangan modal sosial. Faktor-faktor ini bervariasi di seluruh geografi dan budaya. Misalnya di negara berkembang atau negara-negara dunia ketiga jejaring sosial tetap berinti di sekitar keluarga dan identitas. Ada sedikit atau tidak ada penciptaan modal sosial lintas keluarga dan kasta. Ini karena ketidakpercayaan antara dua keluarga atau strata yang merugikan gagasan modal sosial.
Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa modal sosial membuat masyarakat dan individu menjadi makmur secara ekonomi dan memungkinkan pembangunan menjadi stabil. Bank Dunia percaya bahwa modal sosial ketika digunakan dengan tepat dapat meningkatkan kemanjuran dan keberlanjutan proyek. Ini mereka yakini dapat dicapai melalui kolaborasi upaya masyarakat dan kemampuannya untuk bekerja sama. Ini juga mempromosikan transparansi yang lebih besar dalam sistem keseluruhan, menumbuhkan ikatan yang lebih baik dan meningkatkan akuntabilitas keseluruhan.
Penerapan Modal Sosial
Konsep modal sosial telah memperoleh dasar yang signifikan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas secara keseluruhan khususnya yang melibatkan aksi masyarakat skala besar. Banyak organisasi telah merancang konstruksi praktis untuk membuat ide tersebut layak. Bank Dunia, misalnya, mengembangkan Social Capital Implementation Framework (SCIF), kerangka kerja implementasi modal sosial. Ini dirancang untuk mengakses bagaimana modal sosial dapat digunakan dalam operasi.
Agar modal sosial layak secara praktis dapat dipecah menjadi 5 elemen baik di tingkat praktis maupun operasional, yakni:
- Grup dan Jaringan
- Kepercayaan dan Solidaritas
- Aksi kolektif dan Kerjasama
- Kohesi Sosial dan Inklusi
- Informasi dan Komunikasi
Elemen-elemen ini penting untuk pengembangan modal sosial dan memberikan pedoman di daerah tersebut pada berbagai tingkat operasi. Dengan memecah secara efektif ke dalam 5 lapisan ini, masing-masing lapisan dapat diadministrasikan secara terpisah dan dimasukkan ke dalam operasi.