aku meninggalkan jalan
dan menandai kunjunganku
jauh ke dalam hijau alam
dan kebun tersembunyi
betapa keindahan semuanya
memabukkan aku
dan menelan semuanya
membuatku hanya merasa
terdiam dan bingung
seperti bayi
kata-kata tampak
tetapi merupakan alasan
yang hilang bagiku
hampir seperti pakis
dan pesonanya
tidak ingin dibicarakan
bahkan bukan pujian
di atas tanah yang tersesat
aku meninggalkan jejakku
menaiki bukit pinus tebal
menuruni lembah sepi
aku duduk dengan putus asa
hanya mencari setengah kata
tidak ada bedanya sama sekali
sedikit dengung udara dingin
senja yang dalam menimpa
aku seperti bintang
dan aku jatuh ke dalam
kesunyianku sendiri
menghantui
jangkrik yang menghipnotis
di tempat-tempat
yang tak terlihat
mati rasaku
hampir menjadi aku
dan aku menjadi mereka,
seperti segalanya menjadi
hal lain yang hidup
dengan caranya sendiri
dan hanya mendengar
ocehan sungai yang bijak
membisikkan rahasia
angin perjalanan
aku tahu, aku tidak menyadari
selama ini puisi itu tidak pernah
menjadi milikku untuk ditulis
aku hanya perlu mendengarkan
***
Solo, Rabu, 30 Januari 2019. 13:28
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H