aku memikirkanmu di pagi hari
sebelum matahari terbit
saat masih dalam kegelapan
hatiku merasakan kehadiranmu
cintamu, kelembutanmu, pernapasan
berirama lambatmu saat engkau tidur
dan aku merasa damai.
aku memikirkanmu saat sinar matahari pertama
tumpah seperti air terjun di antara tirai
dan menetap di mataku
aku meraih tanganku, kakiku,
bagian tubuh mana pun akan melakukannya,
untuk menyentuhmu dan mencumbumu
memberi nikmat hatiku, jiwaku, rohku,
dan aku merasa damai
aku memikirkanmu pada siang hari
ketika matahari berada pada puncaknya
ketika panas menghangatkan kulitku
dan menyebabkan mataku menutup dengan rela
pikiran tentang kamu mengeliling aku
menyelimuti aku, mengalahkan aku
gambarmu berputar seperti awan kerucut
mengisap ke dalam genggamannya
semua yang disentuhnya
dan aku merasa damai
aku memikirkanmu ketika matahari terbenam
dan sinarnya yang terakhir mulai memudar
Aku bisa mendengar suaramu
dalam, lembut, dan pelan di kepalaku
kata-kata indah, sukacita
persahabatan, dan cinta abadi
hatiku mulai menyanyikan lagu cinta
yang begitu manis dan begitu lembut
aku tidak sabar untuk berbagi
hariku denganmu dan harimu denganku
dan aku merasa damai
aku memikirkanmu ketika
matahari terbenam dan keheningan bulan
menampilkan salah satu dari
banyak fase yang menakjubkan
pikiran tentang senyummu, tawamu, dan matamu
buat perasaan yang tidak mungkin
diungkapkan hanya dengan kata-kata
kebutuhan untuk menyentuhmu
untuk merasakanmu, untuk mengecupmu
hampir terlalu banyak untuk disimpan di dalam.
ketulusanmu adalah anugerah terbesar
aku merasa damai
***
Solo, Kamis, 17 Januari 2019. 20:02
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H