Untukmu hari ini, aku masih di sini. Membisikkan perasaan yang tertulis di hatiku. Menceritakan pada pikiranmu bahwa kita tidak akan pernah berpisah. Karena kamu adalah satu-satunya, yang penuh perhatian kepadaku.
Sayangku, hari ini adalah kegemparan pagi. Memukuli berirama ke hatiku, membangunkan kaki yang tertidur. Aku akan selalu hidup dengan hatiku untuk memainkan iramamu. Menyanyikan catatan tentang kamu, yang membuat aku berteriak.
Betapa cantik kamu, ratu di singgasanaku. Aku suka caramu berada di sisiku, dekat dengan mataku. Setiap kali aku melihatmu, wajahku mencair menjadi senyum. Mengingatkan aku pada kebaikan, cinta yang sungguh tak ternilai agungnya.
Aku masih di sini untuk mengingatkan kamu tentang sumpah kita. Setiap kali aku kehilangan kamu menjadi matahari saat fajar. Aku sangat mencintaimu, itu sebabnya aku bisa menundukkan kepalaku untuk menghitung air mata emosi yang hampir menenggelamkan aku.
***
Solo, Selasa, 18 Desember 2018. 5:30
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H