Kisah nyata ini terjadi dalam kelas perkuliahan 'Etika Dasar' yang terdiri dari 40 orang mahasiswa. Kali ini dosen mengawali kegiatan perkuliahan dengan melakukan aktivitas kelompok. Dia mulai dengan memberi masing-masing mahasiswa satu balon. Masing-masing diminta untuk menuliskan namanya menggunakan spidol. Kemudian semua balon dikumpulkan dan dimasukkan ke ruangan lain.
Selanjutnya para mahasiswa ini dibiarkan masuk ke ruangan itu dan diminta untuk menemukan balon yang namanya tertulis dalam 5 menit. Semua mahasiswa panik mencari nama mereka, bertabrakan satu sama lain, mendorong orang lain dan terjadi kekacauan.
Pada akhir 5 menit tidak ada yang bisa menemukan balon mereka sendiri. Kemudian setiap mahasiswa diminta untuk mengambil balon secara acak dan selanjutnya memberikannya kepada orang yang namanya tertulis di atasnya. Dalam beberapa menit semua orang memiliki balon mereka masing-masing.
Dosen kemudian memulai ceramah perkuliahan dengan mengatakan, "Ini terjadi dalam hidup kita. Semua orang dengan panik mencari kebahagiaan di sekitar, tidak tahu di mana itu. Kebahagiaan kita terletak pada kebahagiaan orang lain. Beri mereka kebahagiaan mereka; anda akan mendapatkan kebahagiaan anda sendiri. Dan ini adalah tujuan hidup manusia ... mengejar kebahagiaan."
***
Solo, Jumat, 30 November 2018.
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H