nyanyian cengkerik mengisi suram malam
terasa diri kian suntuk meratapi kesepian
kenangan indah saat bersamamu melintas
dalam gemulai pesona asmara tatkala itu
bercumbu kita memadu naluri satukan hati
terengah dalam desah gairah membuncah
namun itu semua kini telah berlalu sendu
menyisakan nyeri kepedihan di lubuk hati
manakala tulus cinta ternodai prasangka
oleh mulut penuh racun menebar dusta
menyelimuti ruang hati dengan dengki iri
menghancurkan bahagia datangkan duka
aku hanya mampu meratap dalam senyap
engkau tutup pintu hatimu tuk memahami
lalu aku berharap keajaiban ungkap maaf
mencoba mengerti apa yang telah terjadi
malam merayap merasuki kala dingin pagi
tak mampu mata terpejam menahan resah
menyongsong esok yang semakin tak pasti
hidup tiada arti tanpa engkau selalu di sisi
***
Solo, Kamis, 15 November 2018, 6:38
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H