Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tersiksa Kesepian

15 November 2018   08:19 Diperbarui: 15 November 2018   09:17 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : drawingzoro.com

nyanyian cengkerik mengisi suram malam
terasa diri kian suntuk meratapi kesepian
kenangan indah saat bersamamu melintas
dalam gemulai pesona asmara tatkala itu
bercumbu kita memadu naluri satukan hati
terengah dalam desah gairah membuncah

namun itu semua kini telah berlalu sendu
menyisakan nyeri kepedihan di lubuk hati
manakala tulus cinta ternodai prasangka
oleh mulut penuh racun menebar dusta
menyelimuti ruang hati dengan dengki iri
menghancurkan bahagia datangkan duka

aku hanya mampu meratap dalam senyap
engkau tutup pintu hatimu tuk memahami
lalu aku berharap keajaiban ungkap maaf
mencoba mengerti apa yang telah terjadi

malam merayap merasuki kala dingin pagi
tak mampu mata terpejam menahan resah
menyongsong esok yang semakin tak pasti
hidup tiada arti tanpa engkau selalu di sisi

***
Solo, Kamis, 15 November 2018, 6:38
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun