aku mendengar alunan simfoni hari
tiada perlu aku membeli
aku berhenti  mendengarkan pemutaran musik
melalui daun dari satu pohon ke yang lain
angin mengawali  biolanya
menggunakan kayu cendana sebagai gendewa
melela lagu sepenuh jiwa
dan terbawa lembut seputar dahan
angin sepoi  tenang datang
dawai  yang lebih besar  menyeruak  masuk
alunan kuat meningkat kencang
dan aku mendengarkan melodi  merasuk
hembusan di rumput bermain lembut
sebuah senandung  merengek tenang
berputar alunan nada tinggi bersambut
dalam tempo dendang melayang
tiupan kuat membadai
dalam gairah simfoni yang mendalam
laksana aku sedang mendengarkan nafas dewi gemulai
untuk sempurnakan karya alam
petir menyambar dan guntur bergulir
simbal beradu dan bertalu  gendang
dalam sebuah irama merdu mengalir
alam lahirkan musik berimbang
ketika awan terbersihkan dan angin telah terhenti
semangatku menggelora
aku tetap tenang dan senang bersyukur hati
pada hasrat cipta dan cinta dalam rangkulan-Nya
(15122012)
***
Solo, Kamis, 11 Oktober 2018
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H